316 Mahasiswa UIN Rafah Palembang Sukses Jalani KKL di Kabupaten Garut

Diterbitkan

Rabu, 3 Agustus 2022

Penulis

Rilis Humas Pemdakab Garut

|

Rilis Humas Pemdakab Garut

441 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KAB. GARUT - Setelah kurang lebih 40 hari melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Kabupaten Garut, hari ini, Rabu (3/8/2022), sebanyak 316 mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN Rafah) Palembang kembali bertolak ke daerah asalnya.

Salah seorang mahasiswa KKL, M. Halim Asnawi, mengatakan ketika pertama kali datang ke Kabupaten Garut, dirinya terkesan dengan penyambutan yang begitu hangat dari masyarakat. Terlebih, ia menilai antara Garut dan Palembang memiliki beberapa perbedaan dari sisi kebudayaan, adat, dan sosial di masyarakat.

"Yang mana di Garut ini bisa dibilang sopan santun dan ramahnya sangat-sangat ditekankan seperti itu. Jadi kami merasakan terutama di kelompok kami sendiri di Kelompok 11 (Kelurahan) Sukakarya, sambutan hangat dari warga dan juga para pemuda-pemuda juga aktif dalam bidangnya," ujarnya.

Selama menjalani KKL di Garut ini, lanjut Halim, pihaknya sudah merencanakan program kerja yakni bazar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan konser musik se-Kabupaten Garut. Namun, karena terjadi bencana, pihaknya bersama Camat Tarogong Kidul, Doni Rukmana membatalkan program tersebut, dengan mengalihkannya dengan bakti sosial.

"Digantikan dengan bakti sosial untuk korban bencana, dan Alhamdulillah bakti sosial itu jadi progam utama kami sebelum kepulangan kami. Barangkali itu saja, lalu untuk kesan-pesan selama di Kabupaten Garut jelas kami senang dan menambah keluarga baru, banyak hal yang gak bisa dilupakan," lanjutnya.

Senada dengan Halim, salah seorang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKL UIN Rafah Palembang, Donny Meilano, menuturkan bahwa pihaknya mendapatkan sambutan yang baik dari Bupati Garut, Camat, serta Kepala Desa yang berada di lokasi KKL.

"Sehingga kita lihat tadi banyak yang menangis (karena) kedekatan emosional di antara mereka, pada intinya Alhamdullilah KKN berbasis pengabdian Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Patah Palembang berjalan sukses dan lancar," tuturnya.

Ia menjelaskan melalui KKL ini para mahasiswa bisa lebih mengenal budaya suatu daerah, karena menurutnya budaya di Sumatra dan Jawa khususnya Garut memiliki perbedaan.

"Yang kedua mereka (bisa) merasakan kedekatan (dengan) masyarakat (yang) mayoritas petani dan lain sebagainya, sehingga harapan dari output kegiatan ini mereka mampu mengabdikan ilmu di tengah masyarakat di Kota Palembang (nanti)," jelasnya.

Selain itu, ia juga berharap silaturahmi yang telah terjalin bisa terus berkeseninambungan, dan mungkin ke depan akan ada penelitian dosen UIN Rafah Palembang di Kabupaten Garut. Terlebih, imbuh Donny, sudah ada kerjasama atau Memorandum Of Understanding (MoU) dan Memorandum Of Agreement (MoA) antara pihaknya dengan Bupati Garut.

"Tentunya kerjasamanya tidak terputus hanya 40 hari, tentunya berkelanjutan dan berkesinambungan, harapan kami juga tentunya mudah-mudahan kehadiran mahasiswa-mahasiswi kami di Kabupaten Garut ini memberikan manfaat yang begitu besar," harapnya.

Mewakili lembaga UIN Rafah Palembang, ia mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemkab Garut yang sudah membantu program KKL ini, dan juga ia menyampaikan permohonan maaf apabila kehadiran pihaknya khususnya mahasiswa UIN Rafah Palembang terdapat kesalahan dan kekhilafan.

"Kami mengucapkan mohon maaf sebesar besarnya, kalau ada sumur diladang boleh kita menumpang mandi kalau ada umur yang panjang boleh kita berjumpa lagi, kalau ada jarum yang patah jagan disimpan dalam peti kalau ada salah salah dan tingkah, jangan sekali-kali disimpan dalam hati," ucapnya.

Sementara itu, Camat Tarogong Kidul, Doni Rukmana, mengucapkan terima kasih kepada FSH UIN Rafah Palembang, karena telah menjadikan daerahnya sebagai lokasi KKL mahasiswa.

Ia juga mengungkapkan bahwa para mahasiswa KKL sudah banyak membantu program-program yang sudah dicanangkan oleh desa maupun kelurahan di Kecamatan Tarogong Kidul.

Doni memaparkan momen perpisahan antara mahasiswa KKL dengan masyarakat setempat terasa sahdu, karena sudah adanya kedekatan dari masyarakat dengan mahasiswa. Bahkan, imbuh Doni, ada 3 mahasiswa yang tidak mau pulang karena betah dan kerasan di Kabupaten Garut.

"Bahkan saya kontrol keliling-keliling bahkan ada yang kalau di (Kelurahan) Sukakarya (membuat) 1 kwintal dodol itu buat oleh-oleh, dan berarti itu dapat meningkatkan perekonomian barangkali di wilayah setempat dan khususnya kecamatan Tarogong Kidul. Bahkan di Haurpanggung ada yang tinggal 3 orang gak mau pulang masih betah (katanya)," tandasnya.

Ia berharap para mahasiswa KKL bisa menjadi penerus bangsa yang baik, amanah, dan bisa berbakti kepada nusa bangsa, agama, termasuk kepada keluarganya.

 

Editor: Rdp

Berita Terkait