SIMANTAP Lahirkan ASN Kabupaten Bogor Unggul dan Bertalenta

Diterbitkan

Jumat, 23 September 2022

Penulis

(Diskominfo Kab. Bogor/Fauziah Ismi)

|

(Diskominfo Kab. Bogor/Fauziah Ismi)

619 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KAB. BOGOR - Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bogor, Irwan Purnawan kembali melakukan sosialisasi kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat mengenai pentingnya penerapan Strategi Implementasi Kebijakan Manajemen Talenta Berbasis Model Komposit Kinerja Pegawai (SIMANTAP) di Kabupaten Bogor. 

Sebagai upaya melahirkan ASN dan calon pemimpin yang berkompetensi sesuai standar. Hal itu disampaikan Kepala BKPSDM  secara langsung melalui siaran Radio Teman 95,3 FM, Rabu (21/9/2022). 

Menurut Kepala BKPSDM Kabupaten Bogor, Irwan Purnawan menuturkan bahwa tugas BKPSDM adalah  mengoptimalkan komptensi ASN agar semua ASN memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar, salah satunya melalui Strategi Implementasi Kebijakan Manajemen Talenta Berbasis Model Komposit Kinerja Pegawai (SIMANTAP) di Kabupaten Bogor. 

Didalam manajemen talenta tersebut terdapat dua penilaian yang dilakukan melalui sumbu X dan sumbu Y. Di sumbu X ada kompetensi rendah, sedang dan tinggi, bagi ASN berada di kotak terendah maka harus diupgrade melalui pelatihan, bimbingan kerja, sekolahkan agar bisa naik ke kotak sedang hingga kotak tertinggi. 

“Melalui manajemen talenta penilaian bisa kita laksanakan secara objektif, sehingga bibit-bibit unggul ASN bisa lahir, karena SIMANTAP ini memiliki keistimewaan sehingga semua ASN akan tahu kompetensinya masing-masing, apakah sudah cukup cakap atau belum untuk dipromosikan, serta menjadi acuan untuk terus meningkatkan kompetensinya masing-masing menuju ASN berkualitas,” terangnya. 

Lanjut Irwan Purnawan menjelaskan, bahwa SIMANTAP ini adalah sebuah sistem berbasis komposit kinerja dibangun melalui dua sumbu X dan Y yang terdiri dari kualifikasi pendidikan, komptensi dan potensi, yang ditunjang dengan uji komptensi, sehingga akan terlihat bakat terpendam melalui uji kompetensi di sumbu X ini.  

Sedangkan sumbu Y menilai indikator kinerja individu turunan dari IKK dan IKU, jadi setiap hari seluruh ASN harus punya target capaian sebagai pengungkit capaian organisasinya. 

“Setiap pegawai akan tergambar di manajemen talenta, disamping kinerja ada juga penilaian. Penilaian ini tidak hanya dapat dilakukan oleh pimpinan,  tetapi bisa dilakukan oleh rekan kerja dan penilaian itu secara otomatis akan masuk pada sistem SIMANTAP,” terang Irwan. 

Menurut Irwan, SIMANTAP hadir menjadi momentum baik dalam mengembangkan kompetensi ASN agar bisa sejajar dengan daerah yang sudah baik. Dengan manajemen telenta dalam sebuah jenjang jabatan tidak lagi ada pangkat minimal, tetapi bagi ASN yang sudah masuk kotak 7, 8, dan 9 berkesempatan untuk dipromosikan. Tetapi yang dilihat adalah output kinerja, inovasi yang lahir dan prestasinya. Sistem merit tidak melihat daftar urut kepangkatan. 

“Ketika sudah di kotak 9 tiap pimpinan dapat melihat dan memilih untuk dipromosikan. Kedepan kita promosikan di kotak 7, 8, dan 9 masuk ke dalam kinerja tinggi sehingga tidak perlu ada seleksi terbuka, bisa diambil dari kotak 9", tegasnya. 

Menurutnya, Oktober ini akan dilakukan launching tahap awal, meski demikian sistem tersebut akan terus dikembangkan sampai sempurna sampai potret 17 ribu ASN bisa masuk ke kotak 9, sehingga semua akan melihat kompetensi dan bisa mengukur kekurangan masing-masing ASN. 

"Alhamdulilah respon masyarakat, ASN dan PD luar biasa. Satu minggu lalu kami sudah lakukan sosialisasi diseluruh PD, Oktober nanti kami akan kumpulkan ASN, kalau sudah terbangun sistemnya untuk kami simulasikan. Kami optimis terbangunnya Simantap, mantap ASN nya, melesat kinerjanya dan moncer karirnya," imbuhnya. 

Editor: admin

Berita Terkait