Terkait ASO di Garut, Wabup : Ya Harus Siap

Diterbitkan

Selasa, 24 Mei 2022

Penulis

admin

|

admin

2,8 rb kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

Kab.Garut—– Wakil Bupati (Wabup) Garut dr. Helmi Budiman membuka resmi acara Workshop Periskop Media Bersama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat terkait pemanfaatan siaran digital oleh masyarakat untuk menumbuhkan konten berkualitas yang berlangsung di Aula Universitas Garut, Kabupaten Garut, Selasa (25/01/2022).
 
Saat ditanya terkait dengan Analog Switch Off (ASO) di Kabupaten Garut, Wabup Garut menyatakan, siap tidak siap masyarakat harus siap dengan transformasi televisi analog ke digital yang akan segera diterapkan di daerahnya dalam waktu dekat.
 
“(Terkait TV Digital di Garut) ya harus siap, karena kan siap nggak siap ini kan berjalan, makanya workshop ini saya ucapkan terima kasih, karena untuk mempersiapkan itu (TV digital), dan mudah-mudahan ada rekomendasi kira-kira apa yang harus kita lakukan kalau dari pemerintah daerah,” ujarnya.
 
Ia menuturkan, peralihan televisi analog ke digital memerlukan persiapan yang cukup terencana dan terprogram, karena menurutnya, TV digital ini memiliki banyak kelebihan dan harus bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat maupun oleh pihaknya.
 
“Jadi ini workshop ini sangat bagus menyiapkan generasi kita untuk menjawab tantangan peralihan dari TV analog ke TV digital. Ini memerlukan persiapan-persiapan yang cukup terencana ya, (serta) terprogram,” tuturnya.
 
Berkaitan dengan peralihan ini, dr  Helmi mengatakan, sebetulnya Pemerintah Pusat telah menyiapkan Set Top Box (STB)  gratis sebagai alat penunjang TV analog ke digital. Namun, pihaknya saat ini belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait bantuan STB bagi masyarakat kurang mampu tersebut.
 
Wakil Ketua KPID Jabar Achmad Abdul Basith dalam sambutannya menyampaikan peralihan TV analog ke digital ini memiliki banyak manfaat, salah satunya yaitu digital deviden atau sisa frekuensi yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk internet berkecepatan tinggi.
 
“Jadi ketika nanti TV-nya sudah pindah ke frekuensi digital, kemudian ada sisa, sisanya akan digunakan untuk internet, maka yang terjadi adalah akses terhadap apapun yang berbasis internet akan makin cepat, industri yang berbasis ekonomi kreatif di internet akan tumbuh pesat,” ucapnya.
 
Oleh karena itu, lanjut Achmad, dirinya mengajak semua pihak untuk bersiap-siap menyongsong tranformasi analog ke digital ini. Terlebih, peralihan ini memiliki banyak potensi entah itu di bidang ekonomi, pendidikan, dan masih banyak lagi yang lain.
 
“Sehingga dalam kondisi itu tentu kita sebagai generasi muda, bapak ibu, dan adik-adik semuanya, harus bersiap jangan sampai pada saatnya tiba, kita hanya jadi penonton, kita hanya jadi orang yang menggunakan media sosial (atau) media internet itu untuk hiburan semata,” imbuhnya.
 
Dekan Fakultas Komunikasi dan Informasi (FKOMINFO) Universitas Garut (UNIGA) Prof. Ummu Salamah mengungkapkan, digitalisasi penyiaran merupakan sebuah keniscayaan, ia menilai dari segi kemampuan dan sumber daya, Indonesia telah siap untuk melakukan ASO.
 
Dengan adanya TV digital ini, imbuh Ummu, diharapkan mampu menjangkau daerah-daerah terpencil yang sebelumnya tidak masuk siaran nasional maupun lokal, sehingga dapat menekan atau meminimalisasi munculnya paham-paham yang bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mampu menjaga rasa nasionalisme dan integrasi bangsa di masyrakat, khususnya di wilayah perbatasan, terpencil, dan tertinggal.
 
Acara yang diinisiasi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Periskop Media ini, diikuti oleh 102 peserta, berasal dari beberapa perwakilan siswa sekolah, perwakilan LPM dari kampus lain, serta perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Garut, dengan menyajikan dua pemateri yakni Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Garut Muksin, serta Koordinator Bidang Kelembagaan KPID Jabar Roni Tabroni. (rdp*)

Editor: admin

Berita Terkait