Wabup Ciamis: Bi-Adillatil Umaro Salah Satu Syarat Majunya Suatu Daerah

Diterbitkan

Selasa, 24 Mei 2022

Penulis

vick

|

vick

5,2 rb kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

Kab. Ciamis --- Pemerintah harus hadir ditengah masyarakat termasuk ormas Islam di Kabupaten Ciamis. Karena bi-adillatil umaro (dengan keadilan para pemimpin, pejabat, pemerintah, penguasa) merupakan salah satu syarat untuk majunya suatu daerah. 

Demikian hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra saat memberikan sambutan pada acara Musyawarah Daerah (Musda) ke-8 Persis dan Musda ke-7 Persistri Kabupaten Ciamis di Pesantren Persis 109 Kujang, Kecamatan Cikoneng, Ciamis, Minggu (25/10/2021). 

" bi-adillatil umaro (dengan keadilan para pemimpin/pejabat/pemerintah/penguasa), salah satu syarat majunya suatu daerah. Selain itu bi’ilmil ulama (dengan ilmu ulama),  bisaqoowatil aghniyaa (peran para aghniya/orang-orang kaya), keempat bidu'ail fuqara-i wal masaakiin (doa’nya orang-orang lemah), ucapnya. 

Menurut Wabup Yana, Musda adalah wadah kader Persis Kabupaten Ciamis agar bisa melakukan silaturahmi. Selain itu Musda juga sebagai ajang konsolidasi organisasi, evaluasi, regenerasi kepemimpinan dan regenerasi kepengurusan. Ia berharap melalui Musda PD Persis dan Persistri melahirkan pemimpin amanah dan lebih baik lagi dan terasa manfaatnya untuk Ciamis. 

"Melalui Musda ini sebagai evaluasi sudah sejauh mana Persis periode kemarin untuk menjalankan dakwah di Ciamis. Program yang baik ditingkatkan yang kurang diperbaiki, " ujarnya. 

Ia menjelaskan, Persis merupakan ormas Islam yang cukup tua. Tahun 2023 nanti Persis pun sudah memasuki 100 tahun dan telah banyak sumbangsih Persis kepada bangsa baik sebelum kemerdekaan maupun setelahnya. 

"Persis sebagai ormas yang berbasis dakwah pendidikan dan masyarakat di Ciamis telah melakukan banyak hal yang bermanfaat dan bermaslahat. Banyak lembaga pendidikan Persis di Ciamis dan Insyaallah melahirkan penerus bangsa yang berakhlakul karimah, "  bebernya.

Wabup Ciamis ini pun mengingatkan agar dunia pendidikan tidak menjadi komoditas industri. Lembaga pendidikan mesti berpikir bagaimana para pelajar setelah selesainya melaksanakan pendidikannya. 

"Jangan sampai pengelola sekolah berfikir bagaimana siswanya banyak saja. Tidak berpikir setelah sekolah kemana, saya tidak mau pendidikan menjadi komoditas industri, " ucapnya.

Wabup Yana pun menambahkan, agar pondok pesantren tidak hanya berperan dalam pendidikan dakwah, namun bisa berperan pada sosial dan ekonomi. 

"Ini merupakan transformasi sosial transformasi gerakan jam'iyah Kabupaten Ciamis. Pondok pesantren tidak melulu fokus pendidikan di dalam lembaganya, namun juga fokus pada peran sosialnya di lingkungan masyarakat, " tutupnya.

Editor: vick

Berita Terkait