BANDUN-Pemerintah selama ini sangat memperhatikan penghargaan atau reward bagi atlet penyangdang disabilitas yang mencetak preatasi. Salah satunya yang mendapatkan mendali emas di ajang nasional maupun internasional.
Pemerintah juga tidak membedakan bentuk penghargaan bagi atlet penyandang disabilitas dengan yang umum. Semuanya disamakan berdasarkan prestasi masing-masing atlet.
"Saya lihat di tahun sebelumnya, atlet disabilitas sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah,"ujar Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Bandung, Adik Fahrozi kepada wartawan di Bandung, Sabtu (23/12/2017)
Namun terdapat perbedaan antara penghargaan di tingkat pusat dengan kabupaten/kota yang dinilai masih jauh.
"Sayangnya, terdapat perbedaan antara penghargaan yang diberikan di tingkat pusat dengan Kabupaten/Kota,"tutur Adik
Adik menambahkan perbedaan juga terdapat pada anggaran pembinaan yang ditetapkan oleh pemerintah bahkan di tingkat daerah beberapa atlet disabilitas secara ekonomi masih belum sejahtera.
Kondisi sebaliknya, jika para atlet penyandang disabilitas tersebut sudah masuk pelatnas, bisa dikatakan sudah terjamin kehidupanya.
"Artinya ketika sudah masuk Pelatnas mereka sudah menjadi tanggung jawab pemerintah pusat,"jelas Adik
Dia mengungkapkan berdasarkan hasil Peparnas yang diselenggarakan di Jabar beberapa waktu lalu, dimana Jabar keluar menjadi juara umum seharusnya menjadi motivasi tersendiri bagi atlet penyandang disabilitas lainnya.
Termasuk pemerintah agar lebih memperhatikan pembinaan dan kehidupan para atlet penyandang disabilitas di daerah.
"Tapi kan sekarang tidak begitu, rata-rata para atlit dan pengurus mengeluh tentang uang pembinaan yang masih minim,"pungkasnya (MAT
Tweet |
![]() |