BANDUNG-Pemprov. Jabar merespon evaluasi pihak legislatif yang mengungkapkan masih minimnya dukungan permodalan untuk KUKM. Untuk merespon hal tersebut sudah disiapkan solusinya, papar Wagub Jabar, H. DedeYusuf dalam keterangannya kepada wartawan Jumat sore di Gedung Sate (6/7).
Wagub, lebih lanjut memaparkan, diakui kendati fasilitasi permodalan untuk KUKM sudah disiapkan melalui APBD Provinsi Jabar, kenyataannya penyerapannya masih minim. Dari laporan yang diterima,Kredit Cinta Rakyat (KCR)yang sudah dikucurkan 6 bulan lalu dengan jumlah dana sebesar Rp.165 miliar, penyerapannya sampai sekarang masih minim yaitu baru mencapai Rp.15 miliar.
Sementara itu, di sisi lain masih banyak pelaku usaha yang membutuhkan dukungan dana untuk mengembangkan berbagai jenis usahanya.
Penyebab masih rendahnya penyerapan permodalan untuk KUKM yaitu adanya beban agunan bagi pelaku usaha yang mau meminta bantuan kredit. Di lembaga perbankan, untuk meminta bantuan modal pihak kreditor harus menyiapkan agunan dengan besaran agunannya 30% dari jumlah usulan kredit yang diajukan .
Untuk mengatasi masalah tersebut, solusi yang siapkan, yaitu bahwa Pemprov.Jabar akan menggandeng koperasi primer, jadi nantinya akan menggandeng beberapa koperasi yang bisa berperan sebagai apalis (penjamin).
Dengan adanya koperasi yang berfungsi sebagai apalis, koperasi tersebut akan berperann mengawasi kinerja pelaku KUKM yang mendapat bantuan modal dari bank, bahkan koperasi tersebut bisa juga berperan dalam kegiatan pembinaan berikut pelatihan untuk pelaku KUKM.
Hal-hal teknis tersebut, tak bisa diperankan oleh perbankan sehingga konsep solusi untuk menyelesaikan masalah minimnya dukungan permodalan untuk pelaku KUKM adalah membangun sinergitas kemitraan antara pihak perbankan dengan koperasi. Untuk rencana tersebut,dijajaki kemitraan koperasi dengan perbankan untuk penyaluran KUR, demikian Wagub Dede Yusuf.(Nur)
Tweet |
![]() |