Bandung Kuatkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Diterbitkan

Selasa, 24 Mei 2022

Penulis

admin

|

admin

724 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

KOTA BANDUNG- Kota Bandung mengedepankan prinsip kehati-hatian. Termasuk bagaimana kita memetakan vaksinasi bagi tenaga pengajar dan kepada anak-anak didiknya, terus kita lakukan. 

Hal tersebut dikemukakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Kota Bandung Asep Saeful Gufron saat menerima Tim Monitoring Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Provinsi Jawa Barat, di Ruang Tengah Balai Kota Bandung, Selasa (26/10/2021).

"Kita banyak memperoleh masukan positif untuk penguatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT)," ucapnya.

"Kota Bandung mengedepankan prinsip kehati-hatian. Termasuk bagaimana kita memetakan vaksinasi bagi tenaga pengajar dan kepada anak anak didiknya. Itu terus kita lakukan," tambahnya.

Menurut Asep,  sampai saat ini, vaksinasi di Kota Bandung telah mencapai 92 persen untuk dosis satu. Dengan semakin besarnya vaksinasi maka akan terbentuk herd immunity, sehingga kegiatan PTMT tidak terhalangi.

Terkait peran UKS, Asep menyebut, perannya sangat dominan. Karena UKS ikut andil dalam menyiapkan pelaksanaan PTMT. Sebelum layak menggelar PTMT, semua menjadi tanggung jawab sekolah.

"Tidak hanya Satgas Covid-19 tingkat Kota Bandung dan tingkat Kecamatan, di sini peran UKS bisa mengedukasi penyelenggaraan PTMT di masing-masing sekolah," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung Siti Muntamah mengaku terus mengedukasi terkait PHBS di Sekolah.

"Alhamdulillah sampai hari ini, walaupun tidak semua melaksanakan PTM, kita tetap mengedukasi PHBS. Baik itu di PKK, Puspaga, YKI dengan pesertanya sampai ribuan, kerja sama dengan Pandawa (Parenting Digital Kanggo Warga)," tuturnya. 

Siti pun memastikan, PHBS ini secara konsep diterima oleh anak-anak, sehingga mereka tidak 'gagap' lagi. Artinya adaptasi kebiasaan baru bisa cepat terinternalisasi pada anak-anak dan siap untuk PTMT.

Sedangkan terkait peran UKS, Siti terus menggencarkan edukasi, mulai dari konsumsi, HIV/AIDS dengan KPA, hingga deteksi dini kanker payudara untuk siswi SMP.

"Untuk memastikan program Rembulan (Remaja Bandung Unggul Tanpa Anemia), juga tetap dilakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dengan pemberian pil penambah darah," katanya.

Pihaknya juga sempat menggelar Webinar terkait kesehatan mental anak remaja bersama Forum Komunikasi anak dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).

"Kemudian ada Remaja GenRe dengan kesehatan reproduksi. Karena ada anak yang belum mengerti ketika diajak berhubungan intim," ucapnya.

"Untuk PKK sendiri karena berkaitan dengan pola asuh anak dan remaja itu juga juara tingkat Jabar. Saya pikir informasi yang tadi disampaikan sebagai tambahan dan penguatan kegiatan keterkaitan dengan keluarga berfungsi sebagai perlindungan yang pertama dan utama," imbuh Siti.(prn)

Editor: admin

Berita Terkait