PORTALJABAR, KAB. GARUT - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut mengadakan Focus Group Discussion (FGD) mengenai Implementasi Perencanaan dan Penganggaran Terintegrasi Kesehatan Reproduksi (PPT Kespro).
Acara ini berlangsung di Asphire Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler (18/11/2024).
Kepala Bidang PPM Nasional Bappeda Garut, Agus Dinar, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menyebarkan isu prioritas, khususnya Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Garut. Menurut Agus, hingga Oktober 2024 tercatat 43 kasus kematian ibu, yang menuntut penanganan segera melalui solusi terintegrasi.
“Tim PPT Kespro Kabupaten Garut hadir untuk berdiskusi dan mendengarkan paparan terkait anggaran serta pengalaman Puskesmas dalam penyelenggaraan program PPT Kespro di tingkat layanan kesehatan dasar,” ungkap Agus.
Agus menambahkan, FGD ini menjadi wadah penyebaran informasi terkait upaya pemerintah daerah dalam menurunkan AKI sekaligus meluncurkan implementasi kegiatan selama tahun 2024. Pihaknya berharap semua pihak dapat berperan aktif, karena ini bukan hanya tugas bidang kesehatan semata.
Forum ini memungkinkan semua pihak untuk berbicara dan memberikan masukan.
Dalam diskusi, beberapa tantangan diidentifikasi, termasuk keterbatasan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) yang masih terpusat di RSUD dr. Slamet Garut, penguatan sumber daya manusia (SDM), dan peningkatan komitmen terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) seperti pelayanan Antenatal Care (ANC).
"ANC itu adalah melakukan pelayanan pada ibu hamil yang harusnya enam kali dilakukan kunjungan dilakukan periksa, semua ibu hamil," kata Agus.
Agus berharap FGD ini mendorong sinergi lintas sektor, baik pemerintah, stakeholder, NGO, maupun organisasi masyarakat, untuk mencapai target penurunan AKI.
"Target kami di 2024 adalah 60 kasus per tahun, dan pada 2029 turun menjadi 48 kasus per tahun. Ini memerlukan pengawalan dari hulu hingga hilir," jelasnya.
Melalui FGD ini, Pemdakab Garut berharap langkah-langkah strategis yang dirancang mampu memberikan dampak nyata dalam menurunkan AKI, menjadikan Kabupaten Garut lebih siap menghadapi tantangan kesehatan reproduksi.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Garut Tahun 2024 hingga triwulan III hasil evaluasi mencapai 36 kasus. Ini terjadi penurunan 14 kasus dibanding triwulan III Tahun 2023. Dari kasus itu disebabkan lima hal, yakni : Komplikasi Non Obtetrik (28%), Eklampsia (25%), Perdarahan (16%), Infeksi (14%), dan Komplikasi Obstetrik lainnya (14%). (Diskominfo Kab. Garut/Fauziah)