Dinilai Berhasil dalam Pengolahan Sampah Warga, Bupati Bekasi Apresiasi PDUST Desa Mekarmukti

Diterbitkan

Jumat, 25 April 2025

Penulis

diskominfosantik kab. bekasi

|

diskominfosantik kab. bekasi

147 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KAB. BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi terus berinovasi dalam pengelolaan sampah dengan melakukan sejumlah terobosan di berbagai wilayah.

Salah satunya adalah dengan membina lebih dari 400 Bank Sampah yang mengolah sampah organik dan non-organik menjadi barang bernilai ekonomi, serta mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA Burangkeng di Kecamatan Setu.

Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang melakukan kunjungan langsung ke Pusat Daur Ulang Sampah Terpadu (PDUST) yang terletak di Kampung Cibeureum, Kabupaten Bekasi, Kamis (24/4/2025).

Ade menegaskan, tujuan pengelolaan sampah ini adalah untuk meminimalisir sampah yang dibuang sembarangan dan mengubah sampah menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis.

“Sampah bukan hanya benda kotor, tetapi dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai,” katanya.

Ade menyampaikan, Pemkab Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya melibatkan masyarakat dalam kegiatan ini untuk membangun kesadaran lingkungan yang lebih baik.

“Ke depannya, kami akan terus melakukan pembinaan, dan saya pribadi akan turun langsung untuk mendukungnya,” ucapnya.

Kepala DLH Kabupaten Bekasi Syafri Doni Sirait menjelaskan, PDUST di Desa Mekarmukti mengolah sampah organik, seperti food waste (sampah makanan), menjadi magot.

Magot ini kemudian dapat digunakan sebagai pakan ternak dan ikan, yang harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan pelet ikan pada umumnya.

"Ini juga mendukung program ketahanan pangan yang digagas oleh Presiden Prabowo," ujarnya.

Syafri juga menambahkan, pengolahan sampah ini memberikan manfaat ekonomi yang signifikan dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Sampah yang telah dipilah, seperti kertas dan kaca beling, telah disalurkan ke perusahaan-perusahaan seperti PT Fajar Paper dan PT Mulia Glas.

“Masyarakat kini semakin sadar bahwa sampah memiliki potensi ekonomi yang bisa dimanfaatkan,” katanya.

Saat ini, Kabupaten Bekasi telah mencatatkan sekitar 400 Bank Sampah yang masih aktif beroperasi. Dengan adanya perubahan pola pikir masyarakat yang semakin sadar akan manfaat sampah, diharapkan keberadaan Bank Sampah dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Pemkab Bekasi optimis bahwa dengan kondisi industri yang berkembang pesat di wilayah tersebut, pengelolaan sampah yang berkelanjutan dapat mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat. 

Editor: (Diskominfo Kab.Bekasi/UPI)

Berita Terkait