PORTALJABAR, KAB. PANGANDARAN - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar), Herman Suryatman, memimpin Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-106 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tingkat Provinsi Jawa Barat, yang digelar di Alun-Alun Paamprokan, Kabupaten Pangandaran, Jumat (25/4/2024).
Dalam sambutannya, Herman menekankan peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan harus menjadi momentum penting untuk membangun mental petarung bagi seluruh insan pemadam kebakaran dan penyelamatan.
"Upacara ini bukan hanya formalitas, tapi ini harus jadi momen penuh makna yang membuat dada kita bergemuruh memberikan yang terbaik untuk masyarakat Jawa Barat," ujar Sekda Jabar.
Herman juga menyinggung usia Damkar yang telah mencapai lebih dari satu abad, menjadikannya sebagai salah satu instansi tertua di Indonesia. Menurutnya, kedewasaan institusi ini harus tercermin dalam kualitas pelayanan kepada masyarakat.
"Yang paling penting aksi, hati kita harus hadir (saat bertugas), itulah mental model petarung, yang akan menghantarkan Jawa Barat menjadi Istimewa," katanya.
Ia menambahkan, saat ini banyak masyarakat yang menaruh harapan besar kepada pemadam kebakaran, bahkan dalam hal di luar kebakaran. Kepercayaan itu, kata Herman, harus dijaga melalui peningkatan profesionalisme dan pelayanan prima.
"Banyak masyarakat berharap ke Pemadam Kebakaran bahkan selain urusan kebakaran itu sendiri," katanya
Adapun tema peringatan HUT Damkar tahun 2025 adalah "Mencegah Kebakaran dan Menjaga Pembangunan". Menanggapi tema tersebut, Herman menegaskan bahwa peran pemadam kebakaran dan penyelamatan merupakan bagian vital dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
"Kami bersepakat bahwa seluruh keluarga besar pemadam kebakaran dan penyelamatan harus meningkatkan disiplin, menjaga kesetiaan, dan menjunjung tinggi kehormatan—semata-mata demi bangsa dan negara, serta khususnya untuk Jawa Barat yang istimewa," ucapnya.
Herman juga menegaskan tugas pemadam kebakaran dan penyelamatan merupakan bagian dari fungsi utama pemerintahan, yakni pembangunan, pemberdayaan, dan pelayanan publik.
"Pembangunan harus berjalan, pemberdayaan harus berjalan, dan pelayanan publik harus dilaksanakan sebaik mungkin," pungkas Herman.