PORTALJABAR, KAB. GARUT - Kabupaten Garut menjadi sorotan internasional dengan kedatangan 16 delegasi Ethiopia dari 5 negara (Ethiopia, Afrika Selatan, Uganda, Kenya dan Belanda) yang tergabung dalam Program Power to You(th) untuk melakukan kegiatan linking and learning pada 14-15 Agustus 2024.
Kunjungan ini bertujuan untuk memahami lebih dalam tentang implementasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) di wilayah Kabupaten Garut, yang telah berjalan sejak 2021.
PKRS di Kabupaten Garut dimulai sebagai pilot project yang melibatkan empat sekolah (3 SMP dan 1 MTs) dan kini telah berkembang ke lebih dari 300 SMP/sederajat. Program ini adalah hasil kolaborasi antara Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI), Yayasan Semak, dan Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Garut.
Menurut Country Coordinator Power to You(th) Indonesia Desrina Dewi Respati, kegiatan ini adalah kesempatan untuk saling belajar tentang praktik PKRS yang diterapkan di berbagai negara.
Ia mengungkapkan kegiatan di Kabupaten Garut di awali dengan pertemuan dan berdiskusi langsung bersama orang-orang muda yang ada di Garut, yang tergabung dalam Forum Komunikasi Remaja Desa (FKRD) Mekarjaya, Rancabango, Karyasari, dan Youth Advisory Garut, di mana para kawula muda tersebut memang terlibat dalam program Power to You(th) di Kabupaten Garut.
Selain itu rombongan melakukan pertemuan dengan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, untuk mendengarkan langsung penjelasan implementasi PKRS dari Dinas Pendidikan (Disdik) dan pihak lainnya.
Para delegasi sempat melakukan tanya jawab dengan jajaran di lingkungan Pemdakab Garut, terkait upaya dan kebijakan yang telah dilakukan, sehingga PKRS di Kabupaten Garut bisa berjalan dengan baik.
Pihak konsorsium Power to You(th), diterima dengan hangat oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut Nurdin Yana, di Ruang Pamengkang Pendopo Garut.
Di hari kedua, tepatnya Kamis (15/8/2024), para delegasi berkunjung langsung ke sekolah yang telah menerapkan PKRS di Kabupaten Garut, yaitu tepatnya ke MTs An-Nashr dan SMPN 1 Banyuresmi.
Di lokasi tersebut, para delegasi mendapatkan paparan langsung dari pihak sekolah yang menyelenggarakan PKRS dan juga testimoni dari para siswa yang pernah mengikuti PKRS. Tak hanya itu, mereka juga berkunjung ke beberapa lokasi di sekolah tersebut, untuk melaksanakan observasi di satuan pendidikan yang memang menerapkan PKRS di Kabupaten Garut.
"Jadi memang di sini kita akan saling belajar mengetahui praktik baik masing-masing negara, tapi mungkin untuk ke Garut ini sebenarnya banyaknya teman-teman dari Euthopia yang belajar," kata Desrina, Kamis (15/8/2024).
Desrina mengungkapkan alasan dipilihnya Kabupaten Garut sebagai lokasi linking and learning, karena Garut merupakan daerah yang paling progresif dalam mengimplementasikan PKRS, yang dipadukan dengan komitmen kuat dari pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan.
Menurutnya, anak-anak muda yang tergabung dalam program Power to You(th) di Kabupaten Garut sudah terinstitusionalisasi, dan mampu mendapatkan dana desa dari pemerintah serta berjejaring dengan organisasi kepemudaan di level kabupaten, sehingga Garut menjadi tempat ideal bagi para delegasi untuk belajar mengenai implementasi Power to You(th) di Indonesia.
"Sekarang mereka istilahnya sedang field visit ke sini, jadi nanti menjadikan pembelajaran apa saja yang bisa diambil untuk diadaptasi atau diadopsi di negara masing-masing," ucapnya.