Inovasi Kerja 'Sat Set' Melalui E-Office, Single Sign On dan Generative AI

Diterbitkan

Senin, 22 Mei 2023

Penulis

Diskominfo Jabar

|

Diskominfo Jabar

1,1 rb kali

Berita ini dilihat

2 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KOTA BANDUNG - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) bersama dengan Jabar Digital Service (JDS) telah menggelar acara TechUpdate Volume 49, berkolaborasi dengan AptikaTalks pada 12 Mei 2023. Acara ini diisi oleh dua narasumber ahli di bidangnya, yaitu Eddy Hidayat, Pranata Komputer Ahli Pertama Bidang Aptika Diskominfo Jawa Barat dan Franky Sya’bandriawan, Google Global Public Sector Solution Consultant.

Eddy Hidayat dalam presentasinya menyoroti penerapan ekosistem e-office dan Single Sign On (SSO) di Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar). Sebelumnya, dokumen di lingkungan Pemdaprov Jabar masih menggunakan sistem fisik yang rawan kerusakan dan penandatanganan secara manual. Solusi yang ditawarkan adalah dengan implementasi e-Office.

"E-Office mengubah sistem persuratan yang tadinya fisik dan manual menjadi elektronik. Salah satu bentuk nyata penerapan e-office adalah SMART JABAR," ujar Eddy. 

Smart Jabar adalah sebuah portal SSO untuk seluruh Perangkat Daerah (PD) di Jawa Barat. Melalui portal ini, setiap Perangkat Daerah dapat menggunakan berbagai aplikasi terintegrasi. Salah satu aplikasi tersebut adalah SIDEBAR, yang mendukung pembuatan, distribusi, dan disposisi surat di lingkungan Pemdaprov Jabar. 

"Dengan SIDEBAR, penandatanganan elektronik dapat dilakukan di mana saja dan kapan
saja," tambah Eddy. 

Saat ini, e-office telah diterapkan di empat wilayah, yaitu Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang. Sebelum implementasi Smart Jabar, terdapat 368 aplikasi yang digunakan. Namun, kini dengan Smart Jabar, cukup menggunakan satu user ID dan password untuk akses beragam aplikasi.

Franky Sya’bandriawan dari Google berbicara tentang Google Workspace SSO dan Generative AI. Menurutnya, SSO memiliki dua fungsi utama: mempermudah akses ke berbagai aplikasi dengan satu user ID dan password, serta menjaga pengguna dari kehilangan kredensial dan gangguan keamanan.

"Dalam konteks pemerintahan, banyak data-data sensitif. SSO dapat membantu menjaga data pengguna. Selain itu, penting bagi pengguna SSO untuk menjamin keamanan saat masuk ke setiap aplikasi. Untuk keamanan, selain menggunakan password yang kompleks, tambahkan security key dan jangan dengan mudah memberikan akses super admin," jelas Franky.

Acara ini menghasilkan diskusi yang berharga dan membuka jalan bagi penerapan teknologi digital yang lebih efisien dan aman di lingkungan pemerintahan.

Editor: admin

Berita Terkait