Kinerja Industri Keuangan di Jabar Tetap Resilien Ditengah Resiko Ketidakpastian Ekonomi Global

Diterbitkan

Selasa, 15 April 2025

Penulis

rep Teguh

|

rep Teguh

404 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KOTA BANDUNG - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Barat menilai Industri Jasa Keuangan (IJK) khususnya sektor Perbankan di Provinsi Jawa Barat sampai dengan posisi Februari 2025 terjaga stabil didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga.

Kepala OJK Jabar Darwisman mengatakqn perkembangan Sektor Perbankan Pada bulan Februari 2025, sektor Perbankan di Jawa Barat menunjukkan pertumbuhan positif (year on year-yoy) tercermin dari beberapa indikator, antara lain total Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit, dengan tingkat pertumbuhan berturut-turut sebesar 4,97 persen, 5,14 persen, dan 6,29 persen.

Tingkat risiko kredit yang direfleksikan oleh rasio Net Performing Loan (NPL) relative terjaga dalam batas ambang batas walaupun memburuk 0,10 persen dari posisi Januari 2025 menjadi sebesar 3,71 persen. Sementara itu, fungsi intermediasi yang tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) juga terlihat optimal dengan rasio sebesar 92,20 persen atau meningkat sebesar 0,99 persen (yoy).

“Pada Februari 2025, penyaluran kredit perbankan (Bank Umum dan BPR) di Jawa Barat mencapai Rp653,34 triliun, tumbuh 6,29 persen (yoy). Pangsa pasar penyaluran
kredit perbankan di Jawa Barat sebesar 8,06 persen dari penyaluran kredit perbankan secara nasional,” jelasnya, Selasa (15/4/2025).

Berdasarkan prinsip kegiatan usahanya, sektor Perbankan masih didominasi oleh kegiatan konvensional, dengan porsi pangsa pasar Total Aset sebesar 88,69 persen (916,75 triliun), pangsa pasar DPK sebesar 89,12 persen (Rp631,53 triliun), dan pangsa pasar Kredit sebesar 89,12 persen (Rp582,25 triliun).

Sementara berdasarkan jenis usaha, Bank Umum masih lebih dominan dibandingkan Bank Perekonomian Rakyat, dengan pangsa pasar Total Aset sebesar 96,83 persen (Rp1.000,89 triliun), pangsa pasar DPK sebesar 96,81 persen (Rp686,04 triliun), dan pangsa pasar Kredit/Pembiayaan sebesar 96,96 persen (Rp629,66 triliun).

Perkembangan Bank Umum yang Berkantor Pusat di Jawa Barat Perkembangan Aset Bank Umum yang berkantor pusat di Jawa Barat per Februari 2025 sebesar Rp196,42 triliun, tumbuh Rp11,24 triliun atau 6,07 persen (yoy) dari sebesar Rp185,17 triliun pada posisi Februari 2024.

Sejalan dengan total Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum yang berkantor pusat di Jawa Barat tumbuh Rp1,94 triliun atau 1,46 persen (yoy), dari sebesar Rp132,84 triliun pada Februari 2024 menjadi sebesar Rp134,79 triliun pada Februari 2025.

Realisasi Kreditnya menunjukkan pertumbuhan Rp5,59 triliun atau 4,56 persen (yoy) dari sebesar Rp122,80 triliun pada Januari 2024 menjadi Rp128,40 triliun pada Februari 2025.

Pembukuan Laba mengalami pertumbuhan sebesar Rp12,58 miliar atau 4,51 persen (yoy), dari sebesar Rp278,90 miliar pada Februari 2024 menjadi sebesar Rp291,49 miliar pada Februari 2025.

Kenaikan laba tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit sebesar 4,56 persen (yoy). Secara umum, kinerja Bank Umum yang berkantor pusat di Jawa Barat dinilai membaik, meskipun NPL gross memburuk dari 1,60 persen pada Februari 2024 menjadi 2,09 persen pada Februari 2025.

Perkembangan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) yang Berkantor Pusat di Jawa Barat Total Aset BPR dan BPRS tumbuh sebesar Rp111,34 miliar atau 0,34 persen (mtm), dari sebesar Rp32,63 triliun pada Januari 2025 menjadi sebesar Rp32,74 triliun pada Februari 2025.

Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh Rp56,39 miliar atau 0,25 persen (mtm), dari sebesar Rp22,52 triliun pada Januari 2025 menjadi sebesar Rp22,57 triliun pada Februari 2025. Kredit/Pembiayaan yang diberikan juga tumbuh sebesar Rp381,18 miliar atau 1,64 persen (mtm), dari sebesar Rp23,29 triliun pada Januari 2025, menjadi sebesar
Rp23,67 triliun pada Februari 2025. Guh

Editor: Admin

Berita Terkait