PORTALJABAR, KAB. GARUT - Lebih dari dua minggu pengelola radio komunitas RASI FM Cisewu Kabupaten Garut, bersama Jaringan Radio Komunitas (JRK) Jawa Barat dan Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) mendirikan Radio Darurat Bencana (RDB) 107,8 FM di daerah terdampak bencana Kabupaten Cianjur, tepatnya di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang.
Menurut Pimpinan Umum Radio RASI FM Garut sekaligus Ketua JRK Jawa Barat Latief Rochyana, pendirian RDB Cianjur ini sebagai respon cepat dari radio-radio komunitas di Jawa Barat dan JRKI yang salah satunya adalah RASI FM Garut.
"RDB ini merupakan ruang dialog antar warga serta dengan para pemangku kepentingan lainnya dalam rangka pemulihan dan perbaikan pasca bencana gempa bumi Cianjur pada 21 November 2022 lalu," kata Latief, Jum'at (9/12/2022).
Latief menjelaskan, rancang bangun RDB sendiri dibangun dengan 3 pilar utama kegiatan atau 3 On, yakni On Air yaitu kegiatan penyiaran melalui frekuensi 107.8 FM yang memuat acara sesuai kebutuhan warga penyintas akan informasi, antara lain, Informasi seputar kebencanaan, termasuk meluruskan berbagai hoaks yang berkembang, hiburan, talkshow dengan berbagai narasumber, baik dari warga maupun para pihak lainnya, termasuk di dalamnya ada iklan layanan masyarakat.
Kemudian On Land yaitu kegiatan penyiaran melalui tatap muka langsung dengan warga yang dipancarluaskan melalui on air antara lain kegiatan diskusi bersama warga penyintas, serta terakhir yakni On Line yaitu kegiatan penyiaran dengan mendayagunakan berbagai media sosial, antara lain Facebook, Twitter, Instagram hingga Youtube.
"Dengan 3 hal tadi atau biasa kami menyebutnya three on, maka keberadaan RDB FM ini dapat membantu warga Cianjur dalam pemulihan bencana disana," ucapnya.
Berkenaan dengan konten siaran di RDB Cianjur, Latief menuturkan, pihaknya bersama tim berencana untuk menyelenggarakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan informasi-informasi kesehatan pengungsi, mengingat saat ini masih banyak pelajar diliburkan karena ruang kelas roboh.
"Maka dipandang perlu menyelamatkan mereka agar tetap bisa belajar meski dalam sehari hanya dua atau tiga jam, rencananya kami akan mengundang para guru terutama tingkat SLTP ke bawah untuk bersiaran di sini, nah nanti para pelajar bisa mengikutinya lewat siaran radio di masing-masing posko pengungsian, dan Insyaallah untuk receiver penerimanya kami telah menyiapkan sekitar seratus unit radio penerima hasil patungan dari radio-radio komunitas baik di Jawa Barat maupun di Indonesia," ujarnya.
Latief mengatakan, tak hanya RASI FM Garut saja yang terlibat dalam RDB ini, ada beberapa radio komunitas lain yang turut membantu kegiatan penyiaran RDB, seperti Radio Pass FM Bandung, NH FM Karawang, RKSB Kota Bandung, dan Dapur Remaja Depok.
"Di mana mereka secara bergiliran datang ke studio mini radio darurat ini, selain itu di daerahnya mereka menyiarkan siaran radio dari kami melalui siaran berjaringan atau streaming," katanya.
Ditanya masalah sampai kapan bersiaran di Cianjur, Latief pun menjelaskan kalau RDB itu akan mengudara selama 3 bulan ke depan dan selanjutnya pengelolaannya akan diserahkan pada warga penyintas
"Pengelola RDB ini rencananya akan bertahan hingga tiga bulan ke depan, nah untuk selanjutnya akan kami serahkan pada karang taruna di sini agar RDB ini bisa tetap menjadi bagian dari media warga sebagai sarana informasi sekaligus hiburan, makanya untuk penyiar di sini selain menurunkan tim dari beberapa radio di jabar kami pun sedang membina para remaja agar mampu menguasai ilmu-ilmu penyiaran maupun jurnalistik radio," ucapnya. (humaspemkab.Garut/UPI)