Kota Bandung Siap Sambut Indonesia Emas 2045 dengan Generasi Sehat

Diterbitkan

Jumat, 26 April 2024

Penulis

Diskominfo Kota Bandung

|

Diskominfo Kota Bandung

64 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KOTA BANDUNG -  Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono memastikan Pemerintah Daerah (Pemda) Kota  Bandung terus mengawal pertumbuhan balita-balita di Kota Bandung. Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan Kota Bandung menyediakan SDM unggul di era Indonesia Emas 2045.

Ia meyakini, sejauh ini Pemda Kota Bandung melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait sudah melakukan berbagai upaya untuk menyiapkan generasi penerus untuk menuju Indonesia Emas. Satu di antaranya adalah di RW 08 Kelurahan Sukapura Kecamatan Kiaracondong.

"Pemerintah kota berupaya untuk meningkatkan kesehatan balita, menekan angka stunting kemudian kita memerankan penthahelix untuk menyiapkan balita kita dengan memastikan bahwa balita balita yang ada di Kota Bandung betul-betul siap untuk menuju mengisi Indonesia Emas 2045. Itu poin pentingnya," ujar Bambang.

Hal itu diucapkannya saat meninjau kesiapan kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) di RW 08 Kelurahan Sukapura Kecamatan Kiaracondong, Rabu (28/4/2024).

Kelompok BKB akan dinilai oleh BKKBN Provinsi Jawa Barat. Bambang optimis, Pemda Kota Bandung akan memperoleh hasil terbaik pada penilaian ini, karena proses yang telah dijalani pun sudah demikian maksimal.

"Penilaian ini bukan semata mata prestisenya tetapi kita sudah berupaya semaksimal mungkin untuk bisa menyiapkan balita-balita di Kota Bandung, balita-balita yang mempunyai kemandirian," kata Bambang.

Sebagai informasi, pelayanan BKB dilakukan terhadap keluarga yang memiliki anak usia 0-6 tahun atau ibu hamil. Antara lain dengan mendorong perencanaan hidup berkeluarga.

Singkatnya, pelayanan BKB tidak sekedar berorientasi kepada kualitas fisik, tetapi juga kualitas psikis anak agar bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal.

Di sisi lain, Pemda Kota Bandung menargetkan angka prevalensi stunting pada tahun 2024 sebanyak 14 persen. Adapun pada 2023 lalu, Pemda Kota Bandung menargetkan prevalensi stunting sebesar 17 persen.

Berbagai upaya juga telah dilakukan Pemda Kota Bandung untuk menurunkan angka prevalensi stunting, mulai dari pemberian vitamin A kepada balita, penimbangan, kegiatan Gebyar Pelayanan KB Gratis, serta pemenuhan gizi lainnya.

Salah satu implementasinya juga dilakukan dengan gerakan Buruan SAE, di mana gerakan ini memungkinkan balita mendapat asupan gizi terbaik dari halaman rumah mereka. (Diskominfo Kota Bandung/Revo)

Editor: Revo

Berita Terkait