LPK Bitode Lepas 56 Peserta Magang ke Jepang, Disnakertrans Kabupaten Garut Berpesan untuk Jaga Diri

Diterbitkan

Sabtu, 24 Juni 2023

Penulis

Diskominfo Garut

|

Diskominfo Garut

2,1 rb kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KAB. GARUT - Seiring maraknya kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), para calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Garut yang akan bekerja di luar negeri diimbau untuk jaga diri. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pelatihan dan Produktivitas (Latas) Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut, Komarudin, dalam Penutupan Pembelajaran Angkatan V dan Pelepasan Peserta Magang ke Jepang, digelar oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Bitode SO Wira Indonesia di Aula Bank BJB Garut, Kabupaten Garut, Jumat (23/06/2023).

"Jadi saya titip, adek-adek di sana itu jaga diri, jaga nama baik, jaga nama orang tua, karena kalian ke sana itu bukan turis bukan main-main, (kalau) ada komplain akan jadi masalah, itu amanat dari pihak yang berwenang," ujarnya.

Ia meyakini jika para peserta sudah dibekali pelatihan beragam hal oleh LPK SO Bitode untuk mempersiapkan diri mengikuti magang di Jepang ini, dan menurutnya pembekalan tersebut dilakukan dengan waktu yang cukup lama. 

Ia berpesan jika ada apa-apa di Jepang nanti untuk senantiasa melaporkan atau mengomunikasikan permasalahan tersebut dengan pihak yang berwenang.

Ia juga mengaku bangga walaupun di angkatan V ini tidak semua orang Garut  akan diberangkatkan, tapi angkatan ini tetap didominasi oleh warga Garut, dan orang-orang tersebut nantinya akan mendapatkan penghasilan yang cukup besar.

"Jaga nama baik keluarga, kalau di sana jaga nama baik negara bukan Garut saja atau Bandung atau Tasik, kalau sudah ke luar negeri berarti kita harus bisa menjaga nama baik negara," ucapnya.

Direkturnya LPK SO Bitode Wira Indonesia, Dadan Muhamad Arifin, menuturkan, Angkatan V ini ada sekitar 56 peserta magang ke Jepang yang akan diberangkatkan secara bertahap hingga akhir tahun nanti, dengan pemberangkatan terdekat yaitu 26 Juni 2023 sebanyak 7 orang peserta.

LPK SO Bitode merupakan Sending Organization atau penyalur penempatan magang/kerja ke Jepang, sehingga dalam pelepasan kali ini bukan hanya warga Garut saja, melainkan berasal dari berbagai daerah seperti Brebes, Bandung, Medan, Lombok, hingga dari Sulawesi.

Dadan juga memaparkan, peserta magang akan bekerja di berbagai bidang seperti perawat, konstruksi, pengelasan, pemipaan, pengolahan makanan, hingga pengecatan dengan durasi magang sekitar 3 tahun.

Ia juga mengungkapkan ada beberapa lokasi penempatan magang ini seperti Tokyo, Osaka, Oita, hingga Fukuoka.

"Kalau misalkan magang itu sebenarnya sama sama UMR dengan yang di Jepang, cuma bedanya dia tidak ada hak untuk dapat bonus walaupun itu tergantung perusahaan, kalau misalkan gaji sekitaran 15-16 (juta dan) itu bersih, udah dipotong apartemen, asuransi, pajak," tuturnya.

Dadan mengungkapkan, di Kabupaten Garut banyak warga yang ingin bekerja ataupun magang ke Jepang tapi terkendala biaya, selain itu juga masih banyak masyarakat yang menerima informasi kurang valid terkait kerja atau magang ke Jepang ini, sehingga masih ada terjadi TPPO dan semacamnya.

Oleh karena itu, ia berharap ada dukungan yang konkrit dari Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Garut terkait beberapa kendala tadi yang banyak dialami oleh warga Garut.

"Kita harapkan untuk didukung sepenuhnya, karena memang balik lagi nanti selain jadi devisa negara, anak-anak balik ke sini mudah-mudahan bisa membuka lapangan kerja di sini," katanya.

Salah satu peserta magang yang akan berangkat magang ke Jepang 26 Juni nanti dan berasal dari Brebes, Wiwi Safitri, mengungkapkan dirinya belajar di LPK Bitode sejak bulan Maret lalu.

 Sebelum daftar ke LPK Bitode ini dirinya sudah memiliki Sertifikat N4 hasil dari Japanese Language Proficiency Test (JLPT) atau tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Jepang, sehingga di LPK Bitode ini, ia tidak belajar dari awal melainkan mengikuti proses wawancara dengan pihak Jepang saja.

Ia mengaku dirinya tertarik dengan Jepang karena dirinya menyukai budaya Jepang salah satunya Anime, melalui hal tersebut ia mulai memiliki keinginan untuk pergi ke Jepang dengan salah satu caranya melalui magang ini.

"Setelah lulus job saya menunggu di rumah menunggu CoE (Certificate of Egilibity) turun, ketika CoE tersebut turun saya baru dipanggil ke Bitode," ujarnya. 

Editor: (rdp*)

Berita Terkait