Neglasari salah Satu Percontohan Kelurahan Pengelola Sampah dan Pelestari Budaya

Diterbitkan

Kamis, 4 Juli 2024

Penulis

Diskominfo Kota Bandung

|

Diskominfo Kota Bandung

314 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KOTA BANDUNG -   Kelurahan Neglasari Kecamatan Cibeunying Kaler kembali menjadi highlight berkat keberhasilannya dalam pengelolaan sampah dan pelestarian budaya lokal. 

Sejak Oktober 2016, Kelurahan Neglasari telah memulai inisiatif memilah sampah, jauh sebelum program Kang Pisman berjalan.

Lurah Neglasari, Indra Bayu Kamajaya mengatakan, pada tahun 2017 Kelurahan Neglasari sempat mendapat pendampingan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) soal pengelolaan sampah.

“Meski demikian, inisiatif ini telah berkembang dari hanya satu RW menjadi melibatkan seluruh 8 RW yang ada. Bahkan, Kelurahan Neglasari kini menjadi tempat studi banding bagi kelurahan lain, LSM lingkungan, serta tamu dari luar negeri,” ungkap Indra di Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Selasa (2/7/2024).

Indra menyampaikan, tahun 2020 Kelurahan Neglasari tersisihkan oleh dua kelurahan baru yang menjadi percontohan, yaitu Cihaurgeulis dan Sukamiskin. 

“Tetapi Neglasari tetap bertekad untuk eksis tanpa bantuan langsung. Usaha ini membuahkan hasil dengan berbagai pengakuan, termasuk undangan sebagai narasumber acara internasional di Filipina,” ungkapnya. 

Indra juga menyampaikan, pada 2023, petugas pengelolaan sampah dari Neglasari juga kembali diundang dalam acara yang sama.

"Kami memiliki dua tim, yaitu tim edukasi dan tim pengolah. Pengelolaan sampah dilakukan dengan metode konvensional seperti kompos menggunakan bata terawang, loseda, atau maggotisasi yang terbukti efektif di lingkungan rumahan," ujar Indra

Selain pengelolaan sampah, Kelurahan Neglasari juga dikenal sebagai pusat pelestarian seni pencak silat. 

“Ada empat padepokan yang aktif, yaitu Ciung Wanara, Pancawikrama, Banteng Wulung, dan Sanggar Tari Esdiar Studio,” jelasnya

Indra menjelaskan upaya kelurahan dalam melestarikan seni ini adalah dengan memberikan fasilitas atau ruang untuk mereka pentas.

"Jika bukan kita yang melestarikan seni tradisional ini, siapa lagi? Sekarang banyak seni modern yang menggeser seni tari tradisional," pungkas Indra. (Diskominfo Kota Bandung/Revo)

Editor: Revo

Berita Terkait