Pelatihan Pastry dan Barber di Rutan Kelas I Bandung, Hilangkan Stigmatisasi Negatif Warga Binaan

Diterbitkan

Rabu, 7 Mei 2025

Penulis

Diskominfo Kota Bandung

|

Diskominfo Kota Bandung

189 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KOTA BANDUNG - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung dan Rutan Kelas I Bandung berkolaborasi menggelar pelatihan pastry dan barber (pangkas rambut) bagi warga binaan Rutan Kelas I Bandung, Selasa (6/5/2025). Kegiatan dilaksanakan Aula Sabanda Sariksa Jalan Jakarta Nomor 29, Kebonwaru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.

Jumlah peserta pelatihan sebanyak 40 orang warga binaan. Pelatihan pastry dilaksanakan selama tujuh hari, sedangkan
Pelatihan barber selama sepuluh hari.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan yang hadir turut mengapresiasi pelatihan ini. Menurutnya, pelatihan ini bagian dari upaya pemberdayaan warga binaan. Termasuk upaya menghapus stigma negatif terhadap para mantan warga binaan.

Pelatihan seperti ini membuktikan bahwa warga binaan mampu mengubah dan memiliki keterampilan untuk berkontribusi di masyarakat setelah bebas.

“Stigma bahwa warga alumni dari lapas adalah orang-orang yang tidak bisa diperbaiki harus kita buktikan salah. Memang tidak mudah, tetapi di situ letak berkahnya,” ujar Farhan.

Ia juga menyampaikan rasa hormat dan apresiasinya atas kerja sama lintas lembaga yang terlibat, serta menegaskan bahwa warga binaan tetap merupakan bagian dari masyarakat Kota Bandung.

“Apa yang kami lakukan hari ini adalah bagian dari pemberdayaan. Mereka adalah warga Kota Bandung, hanya saja sedang berada dalam proses pembinaan. Kesempatan untuk memperbaiki diri itu harus kita dukung sepenuhnya,” tambahnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Farhan berencana kembali mengunjungi rutan pada hari terakhir pelatihan barber.

“Hari ke-10 saya akan datang ke sini untuk dicukur. Bukan formalitas, tetapi sebagai bukti bahwa pelatihan ini benar-benar membuahkan hasil,” ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

“Kesalahan masa lalu telah terjadi, tetapi kesempatan untuk memperbaiki diri masih ada. Itulah yang kita dukung hari ini,” tutup Farhan.

Sedangkan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Andri Darusman menjelaskan, pelatihan ini merupakan bagian dari program perluasan kesempatan kerja yang dibiayai APBD Kota Bandung 2025.

Menurut Andri, program ini merupakan bagian dari 240 paket pelatihan berbasis usulan Musrenbang serta 10 paket pelatihan reguler yang dijalankan Disnaker.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Dirjen Pemasyarakatan Kusnali berharap, pelatihan ini tidak berhenti di dua bidang saja.

Dengan jumlah warga binaan yang mencapai hampir 2.000 orang, ia mengusulkan agar pelatihan diperluas, termasuk ke bidang-bidang teknis seperti servis pendingin ruangan.

“Sekarang hampir semua rumah pakai AC. Kalau warga binaan dilatih servis AC, mereka tidak hanya punya keahlian, tetapi juga peluang kerja nyata setelah bebas. Ini akan sangat aplikatif,” ungkapnya.

Ia pun mengusulkan agar Pemerintah Kota Bandung dapat membuat kebijakan khusus untuk memperkerjakan mantan warga binaan yang telah mengikuti pelatihan, misalnya untuk program layanan masyarakat seperti pembersihan pendingin ruangan di kawasan perkampungan. 

Editor: (Diskominfo Kota Bandung/ Rani)

Berita Terkait