Pemdakab Garut Siapkan Anggaran sebagai Bentuk Peduli Kerajinan Kulit

Diterbitkan

Selasa, 24 Mei 2022

Penulis

vick

|

vick

334 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

Kab. Garut --- Bupati Garut Rudy Gunawan mendampingi Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, beserta Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekrasnada) Jabar Atalia Praratya, saat meninjau satuan pelayanan pengembangan industri perkulitan Garut yang berlokasi di Unit Pelaksanan Teknis Daerah (UPTD) Industri Pangan, Olahan, dan Kemasan (IPOK) Provinsi Jabar, tepatnya di kawasan Sukaregang, Kabupaten Garut, Kamis (6/1/2022).

Kunjungan ini merupakan rangkaian kunjungan kerja Gubernur Jabar ke Kabupaten Garut, yang sebelumnya melakukan inspeksi ke Stasiun Garut dan Situ Bagendit.

Rudy dalam sambutannya menyampaikan, Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- merupakan sosok yang luar biasa. Bahkan, ia menyaksikan sendiri ada batik dari Cirebon hasil desain Kang Emil yang laku dan bahkan viral.

Berkaitan dengan hal tersebut, Rudy berharap ide-ide cemerlang tersebut bisa diterapkan terhadap industri kulit di Kabupaten Garut.

"Tentu saya berharap Pak Gubernur punya ide-ide yang baik terhadap perkulitan Kabupaten Garut, dan tentunya beliau akan memberikan yang terbaik bagi pengusaha-pengusaha kulit di Kabupaten Garut," katanya.

Selain itu, sebagai bentuk dukungan terhadap industri kulit yang ada di Kabupaten Garut, pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp200 juta untuk membeli sepatu kulit yang nantinya bisa dipakai oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) Golongan 3 dan Golongan 2.

"Dan sebagai satu pemberitahuan, bahwa 2022 ya Pak Kadis Pak Gania ya, kami menyediakan anggaran dari APBD 200 juta rupiah untuk membeli sepatu buatan Sukaregang (untuk) dipakai oleh PNS golongan 3 dan golongan 2, jadi nanti itu bisa dipakai (dan) kita sediakan (anggaran) 200 juta karena kemarin katanya sepi Pak Gubernur," ungkapnya.

Selain meninjau secara langsung proses pengolahan kulit yang ada di lokasi acara. Bupati Garut beserta Gubernur Jabar juga melakukan dialog bersama perwakilan pengusaha serta pelaku IKM (Industri Kecil Menengah) di bidang kerajinan kulit yang ada di Kabupaten Garut. Menurut Kang Emil ada beberapa permasalahan yang ditemui oleh pelaku usaha kerajinan kulit, salah satunya yaitu berkaitan dengan post produksi limbah.

"Yang ketiga post produksi limbah ternyata itu masih masalah utama karena menyangkut lingkungan juga, akan kita cek ada 5 titik katanya ada tapi tidak berfungsi," kata Kang Emil saat diwawancarai oleh media.

Selain hal tadi, lanjut Kang Emil, ada masalah lain yang ditemui oleh pelaku usaha yaitu dari sisi desain kadang terlalu mirip-mirip, dan juga terkait marketing digital yang masih kurang dipahami oleh pelaku usaha.

Guna mengimbangi perkembangan zaman dan menjangkau pasar yang luas, Kang Emil menyarankan para produsen kerajinan kulit untuk mencoba produknya menggunakan bahan dari vegetarian.

"Dan yang terkeren adalah harus mau sekian persen dari produknya menggunakan vegetarian yaitu kulit dari limbah kulit kopi dan dari jamur yang sekarang lagi diminati oleh merek-merek fashion dunia." ujarnya.

(*FAU)

Editor: vick

Berita Terkait