Perhatian Terhadap Anak Yatim Tak Boleh Berhenti Di Bulan Ramadan Saja

Diterbitkan

Jumat, 3 Juni 2022

Penulis

admin

|

admin

589 kali

Berita ini dilihat

1 kali

Berita ini dibagikan

KOTA BANDUNG  - Organisasi Kemanusiaan Jabar Quick Response (JOR) mengajak masyarakat Jawa Barat untuk peduli kepada isu sosial anak yatim. Salah satunya melalui acara Gerobag Ramadan.

Acara Gerobag Ramadan bakal berlangsung selama dua hari, yakni hari Sabtu dan Minggu, tanggal 23-24 April 2022. Di dua lokasi, yakni di GOR Saparua dan Gedung Sate. 

Di GOR Saparua diperkirakan akan dihadiri pengunjung hingga 1000 orang. Sementara di Gedung Sate dipersiapkan bagi 250 anak yatim dan dhuafa untuk bermain dan berbuka puasa di Gedung Sate.

Ketua Umum JQR Bambang Trenggono mengatakan, melalui acara Gerobag Ramadan  pihaknya Ingin membangun kesadaran warga bahwa isu sosial anak yatim tidak berhenti dengan membagikan santunan. Tapl juga mendorong terciptanya program yang berkelanjutan. 

“Gerobag Ramadan adalah program tahunan JQR yang berfokus pada isu sosial anak yatim dan anak terlantar di Jawa Barat dengan mengajak stakeholder lainnya untuk berkontribusi dalam bentuk apapun,” ujar Bambang dalam siaran persnya, di Gedung Sate, Jumat (22/04/2022).

Menurut Bambang, rencananya ratusan anak yatim dari beberapa panti Bandung Raya akan diajak mengikuti rangkaian acara menarik. Dalam kesempatan itu pula mengajak berbagai komunitas di Kota Bandung untuk bersama terlibat dalam kegiatan. 

Bambang menambahkan, organisasi yang dicetuskan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu selama ini memiliki kanal aduan khusus soal anak yatim. Berdasar aduan langsung dari masyarakat, berbagai persoalan terkait anak yatim telah direspons dengan baik. 

“Adanya kanal anak yatim ini memang berangkat dari banyaknya aduan warga kepada kami terkait dengan bantuan untuk anak yatim. Dari mulai pendidikan sampai biaya kesehatan dan santunan. Apalagi tahun kemarin lebih dari 7 ribu anak di Jawa Barat menjadi yatim akibat pandemi Covid-19."

"Selama 6 bulan saja, aduan terkait anak yatim kepada kami masuk sebanyak 453 aduan. Inilah yang menjadi dasar kami untuk menginisiasi program bersama Rumah Yatim dengan harapan semakin banyak pihak yang dapat terlibat dengan program Ini,” tambah Bambang. 

Ia menjelaskan, persoalan anak yatim yang banyak di Jawa Barat bisa terselesaikan dengan lebih masif melalui peran banyak pihak. Salah satunya adalah Lembaga Amil Zakat, Rumah Yatim. 

Menurutnya dibutuhkan program berkelanjutan untuk anak yatim dari mulai pemenuhan hak-hak dasarnya, sampai pendidikan yang berbasis minat dan keahlian masing-masing anak yatim. Inilah yang sedang dikolaborasikan oleh JQR dan Yayasan Rumah Yatim. 

“Rumah Yatim adalah salah satu mitra strategis kami dalam menyelesaikan masalah sosial di Jawa Barat, terutama yang berkaitan dengan pendidikan dan anak yatim. Kami memiliki visi untuk membuat program yang dapat sustain sehingga masalah anak yatim ini dapat tuntas sampai mereka dapat mencapai kemandirian dan memiliki kemampuan untuk berkembang di lingkungannya,” ucapnya. 

Direktur Utama Yayasan Rumah Yatim Nugroho Bejo Wismono menyambut baik event Gerobag Ramadan ini. Kolaborasi dengan JQR sangat membantunya dalam implementasi program yayasan di Jawa Barat.

“Bagi Yayasan Rumah Yatim, JQR adalah mitra strategis program kemanusiaan yang bisa diandalkan dalam hal penyajian data, implementasi program, juga akuntabilitas dalam pelaporan,” ucapnya. 

Yayasan Rumah Yatim juga mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Pemda Provinsi Jawa Barat terkait program-program kemanusiaan dan pemberdayaan anak yatim di Indonesia khususnya Jawa Barat. 

"Kami sangat berterima kasih kepada Gubernur Ridwan Kamil yang selama ini telah bersinergi bersama kami melalui Jabar Quick Response dan mendukung penuh program-program yang kami lakukan. Semoga sinergi ini terus terjalin kokoh antara Rumah Yatim dan pemerintah," lanjut Nugroho.

Dalam waktu dekat melalui dukungan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Yayasan Rumah Yatim juga akan mendirikan sebuah Universitas yang diperuntukan bagi anak yatim yang terkendala biaya pendidikan agar dapat meneruskan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. 

"Ini merupakan salah satu upaya kami untuk memberikan bantuan yang berkelanjutan bagi para anak yatim sehingga mereka dapat memiliki cukup bekal untuk mandiri dan berkontribusi di lingkungannya," tutup Nugroho. 

Editor: admin