PGRI Purwakarta Gandeng Self Learning Institute untuk Pelatihan Program Tatanen di Bale Atikan

Diterbitkan

Selasa, 24 Mei 2022

Penulis

vick

|

vick

545 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

Kab. Purwakarta --- Dalam rangka menyukseskan program Tatanen di Bale Atikan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Purwakarta gandeng Self Learning Institute (SLI) untuk melaksanakan Pelatihan untuk Pelatih (PUP) peningkatan kompetensi abad 21. 

Kegiatan berlangsung dalam dua tahap. Gelombang pertama digelar mulai tanggal 31 Mei - 6 Juni 2021, sedangkan gelombang kedua digelar 7 - 12 juni 2021 bertempat di Bale Pancaniti Munjuljaya, Purwakarta. 

Dalam keterangannya, Ketua PGRI Kabupaten Purwakarta Purwanto mengatakan, peserta pelatihan merupakan hasil seleksi terbuka sehingga didapatkan 50 orang. Adapun latar belakang profesi para peserta pelatihan sangat beranekaragam mulai dari guru honorer, wirausaha, penggiat lingkungan, mahasiswa, bahkan hingga dosen perguruan tinggi. 

Menurutnya, para peserta juga memiliki latar belakang pendidikan yang beragam mulai dari lulusan SMA hingga Doktor Pendidikan. Para peserta pelatihan yang dinyatakan lulus seleksi dan telah mengikuti pelatihan akan mendapatkan lisensi berupa sertifikat sebagai tenaga pelatih profesional pada program Tatanen di Bale Atikan. 

"Dengan demikian para pemegang sertifikat tersebut dapat diundang menjadi narasumber atau pelatih dalam berbagai pelatihan program Tatanen di Bale Atikan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan se-Kabupaten Purwakarta," kata Purwanto, Senin (7/5/2021). 

Menurutnya, PGRI Purwakarta akan terus berupaya meningkatkan kompetensi para guru termasuk guru honorer sebagai upaya menyiapkan pembelajaran yang bermutu dan bermakna.

Kompetensi pembelajaran abad 21 sangat relevan dengan program Tatanen di Bale Atikan yang berorientasi pada peserta didik. 

Selain itu, tim pengembang sekolah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta juga telah berhasil merumuskan pedoman yang menjabarkan kemampuan berfikir tingkat tinggi dan menjadi kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang dikenal dengan istilah HOTS ( Higher Order Thinking Skills ) ke dalam  sistem berfikir Pancaniti (Niti Harti, Niti Surti, Niti Bukti, Niti Bakti dan Niti Sajati) yang menjadi tuntutan kompetensi dalam program Tatanen di Bale Atikan. 

"Diharapkan seluruh guru di Purwakarta ke depan mampu mendesain pembelajaran yang membawa siswa pada pencapaian kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah di tentukan dalam kurikulum nasional dengan basis materi ajar Tatanen di Bale Atikan," kata Purwanto. 

Sebagaimana diketahui bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta sedang gencar menanamkan pendidikan karakter melalui Program Tatanen di Bale Atikan, program ini bertujuan menyiapkan peserta didik untuk mampu mengenali dirinya, mengenali sesamanya dan mengenali lingkungan alamnya. 

Program yang berorientasi pada penyadaran bagaimana manusia dan alam merupakan satu kesatuan yang harus saling hidup dan menghidupi bukan mengeksploitasi dan merusak satu sama lain.

Program ini diyakini menjadi sebuah pola penyadaran yang dibangun untuk membangun peradaban luhur dalam menyelamatkan Indonesia dari kerusakan lingkungan akibat ulah manusia.(Diskominfokab.Purwakarta/Luthfi)

Editor: vick

Berita Terkait