PORTALJABAR, KAB. BEKASI - Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Bekasi terus lakukan normalisasi saluran air di berbagai titik. Langkah ini merupakan upaya menanggulangi area persawahan yang terdampak kekeringan.
Pj. Bupati Bekasi Dedy Supriyadi menyampaikan, hingga hari ke-8 pasca-ditetapkannya tanggap darurat bencana kekeringan, upaya normalisasi sungai sudah berhasil mengurangi hampir 50 persen lahan pertanian yang terdampak kekeringan.
"Alhamdulillah, setelah dilakukan normalisasi, lahan pertanian yang terdampak kekeringan berkurang hampir 50 persen, dari semula 4.246 hektar yang kekeringan, sekarang tinggal 2.652 hektar," kata Dedy Supriyadi saat meninjau normalisasi saluran sekunder (SS) Sukatani, di Pintu Air Puri Nirwana Residence, Jumat (6/9/2024).
Dedy mengatakan, Pemdakab Bekasi mengerahkan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk berkolaborasi membersihkan aliran sungai tersebut.
"Ya, bergerak paralel untuk membersihkan sampah dan mengangkat sedimentasi sungai di berbagai titik, dari Dinas LH menangani sampah dan Dinas SDABMBK melakukan normalisasi," ujarnya.
Dia mengatakan, normalisasi Saluran Sekunder (SS) Sukatani ditargetkan dapat memperlancar pasokan air menuju lahan pertanian yang terdampak kekeringan di wilayah hilir sungai.
"Tadi saya dapat laporan, dari 1.500 hektar pesawahan yang terdampak kekeringan, ada 800 hektar yang belum teraliri air. Mudah-mudahan dengan dilakukan normalisasi, suplai air bisa sampai ke sawah yang kekeringan," ujarnya.
Pj. Bupati Bekasi Dedy juga mengimbau kepada Puri Nirwana Residence untuk bisa partisipasi memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Kabupaten Bekasi.
"Ya, bukan hanya Perumahan Nirwana saja, melainkan pihak yang lain, tadi saya sudah bicara dari pihak Nirwana, saya minta untuk membangun jembatan yang besar, karena untuk akses jalan menuju gapura perumahan PNR," katanya.
Camat Karangbahagia Karnadi menambahkan, normalisasi SS Sukatani ini sudah mulai dilaksanakan mulai dari sosialisasi bangunan liar kepada masyarakat.
"Sekarang pengerukkan, Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Kita juga bekerjasama dengan Pemerintah Desa," katanya.
Lebih lanjut, kata Karnadi, Kecamatan Karangbahagia yang terdampak kekeringan untuk pasokan air ke sawah sebanyak 6 Desa.
"Jika normalisasi ini berjalan dengan baik pasti sawah tersebut bisa mengaliri air sebanyak kurang lebih 1.500 herktar dari 6 Desa," tutupnya. (Diskominfo Kab. Bekasi/Revo)