seksualitas, 10 kasus perebutan hak asuh anak, 2 kasus perkelahian, 2 kasus pelecehan seksual, 3 kasus kekerasan KRDT, 1 kasus mencuri, 2 kasus bullying, 1

sosial | 3 Februari 2024

sebanyak 389 kasus, ujar Kim Agung.  Kim Agung mengakui, perempuan dan anak-anak sangat rentan menjadi korban kekerasan baik itu psikis, fisik, hingga

pendidikan | 3 Juni 2022

Dewi menjelaskan tindak kekerasan yang marak terjadi saat ini pada perempuan dan anak adalah kasus KDRT pada perempuan dan pelecehan seksual pada

pendidikan | 3 Juni 2022

narasumber dalam Penyuluhan dan Sosialisasi Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Perlindungan Anak di Desa Jati, Kabupaten Garut

sosial | 18 Oktober 2023

Perda Nomor 5 tahun 2015 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan, Perda Nomor 3 tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Kabupaten

sosial | 27 Maret 2024

persen. Kemudian disusul kekerasan fisik, KDRT, lalu kekerasan seksual. Ada permasalahan ekonomi, salah pola asuh anak, kurangnya pemahaman dan

pendidikan | 24 Mei 2022

secara fisik, ekonomi dan mental masih belum siap dalam mengarungi perkawinan. Kekerasan bukan hanya milik perempuan dan anak tetapi juga pada laki-laki

pendidikan | 24 Mei 2022

dan Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak (Senandung Perdana) di Pendopo Kota Bandung (23/10/2023). Empat jenis kekerasan yang tertinggi adalah

sosial | 23 Oktober 2023

Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Iin Indasari mengatakan, kondisi fisik anak belum siap untuk

pendidikan | 24 Mei 2022

Kekerasan Seksual (TPKS). Ia mengingatkan bahwa di Kabupaten Garut telah ada regulasi terkait perlindungan perempuan, seperti Peraturan Daerah Nomor 13

sosial | 8 Desember 2023