Dinkes Garut Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan terhadap Monkeypox

Diterbitkan

Jumat, 10 November 2023

Penulis

Rilis Humas Pemdakab Garut

|

Rilis Humas Pemdakab Garut

389 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KAB. GARUT - Penyakit Monkeypox saat ini menjadi perhatian karena muncul di negara-negara yang sebelumnya bukan daerah endemis. Gejalanya terbagi dua, yaitu demam tinggi, pegal-pegal, lemas, sakit kepala, sakit di belakang mata, dan sakit otot pada fase awal. Setelah 2 atau 3 hari, muncul kelainan kulit berupa bercak kemerahan, bruntus, dan kemudian berubah menjadi nanah.

"Kemudian setelah 2 atau 3 hari timbul kelainan kulit. Awalnya dia berupa bercak kemerahan, kemudian timbul bruntus, bruntusnya berubah menjadi nanah. Kemudian berapa kasus dia bisa pecah sehingga timbul kropeng seperti itu," kata Kepala Kelompok Staf Medis (KSM) Kulit dan Kelamin RSUD dr. Slamet Garut dr. Hilman Wildan, Rabu (8/11/2023).

Mengutip laporan Kementerian Kesehatan RI, dr. Hilman menyebutkan, saat ini terdapat 34 kasus terkonfirmasi Monkeypox di Indonesia, tersebar di Provinsi Jawa Barat, Banten, dan Jakarta. Penularannya terutama melalui kontak dengan individu atau hewan yang terinfeksi, serta melalui sela nafas atau droplet.

"Dan kasus ini memang awalnya ditemukan pada binatang sehingga bisa juga menular dari binatang ke manusia. Walaupun ada laporan kasus menyebutkan juga bisa dari manusia malah ke binatang juga," katanya usai menjadi narasumber pada Program Talkshow Forum Komunikasi dan Solusi (FOKUS) Radio Intan Streaming yang mengangkat tema "Peningkatan Kewaspadaan Bahaya Penyakit Menular Monkeypox di Kabupaten Garut".

Dr. Hilman menekankan perlunya meningkatkan daya tahan tubuh dan menjalani gaya hidup sehat sebagai bentuk pencegahan. Jika ada orang yang dicurigai terinfeksi Monkeypox, perlu dilakukan tindakan pencegahan seperti menggunakan sarung tangan, masker, dan segera mengganti pakaian setelah kontak.

"Jadi nanti apabila ada kasus-kasus yang dicurigai sebagai monkeypox dengan keluhan yang tadi disebutkan, bisa langsung dibawa fasilitas kesehatan untuk dicek gitu dan nanti untuk kalaupun nanti kita cek curiga dia monkeypox nanti kita lihat juga dia termasuk kasus yang ringan atau dia yang kasus yang berat seperti itu ya," ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dr. Leli Yuliani menginformasikan, sebelumnya telah menemukan satu kasus suspect Monkeypox di Kabupaten Garut, namun setelah pemeriksaan laboratorium, hasilnya negatif.

Leli juga mengimbau masyarakat untuk berperilaku sehat, menjaga jarak dengan orang yang menunjukkan gejala Monkeypox, rajin mencuci tangan, dan menghindari hubungan seksual dengan orang yang dicurigai terinfeksi penyakit ini. 

"Dan juga jangan sampai berhubungan seksual yang bebas ya, yang berganti-ganti pasangan atau juga yang sesama jenis, terutama laki-laki dan laki-laki," ujarnya. (Diskominfo Garut/UPI)

Editor: Upi

Berita Terkait