KPA Dorong Percepatan Akhiri HIV/AIDS Tahun 2030

Diterbitkan

Selasa, 24 Mei 2022

Penulis

admin

|

admin

792 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

KOTA BANDUNG- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung mencatat, hingga Juni 2021 terdapat 5.741 kasus orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Diantaranya 11,11 persen adalah Ibu Rumah Tangga, dan 2,19 persen terjadi karena penularan dari ibu ke anak.

Sekretaris KPA Kota Bandung Momon A. Imron berharap, dengan deklarasi kolaborasi pentahelix, kerja sama antara pemerintah, pengusaha, akademisi, komunitas, dan media massa dapat terjalin lebih erat lagi.

"Tujuannya mendorong kolaborasi dari seluruh sektor untuk mencapai ending AIDS tahun 2030. Kemudian melakukan percepatan program pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS melalui strategi 3 Zero," katanya.

"Tahun 2021 ini harus menjadi momentum untuk menciptakan sebuah komitmen baru. Demi mencapai tujuan bersama untuk mengakhiri HIV/AIDS pada tahun 2030," tambahnya.

Peserta Deklarasi Bersama KPA Kota Bandung tentang Pentahelix Menuju Ending AIDS 2030 di Kota Bandung" terdiri dari unsur Perangkat Daerah, Perguruan Tinggi, WPA Kota Bandung, Baznas, pengusaha, media, dan sejumlah LSM yang concern HIV/AIDS ini.

Sedangkan Perwakilan LSM dari Female Plus, Koordinator Lapangan, Dwi Surya berharap, dengan adanya kolaborasi dari sejumlah pihak, informasi tentang penyakit HIV/AIDS bisa tersampaikan, terutama agar diskriminasi tidak terus terjadi.

"Seperti media dan WPA yang terus menginformasikan kepada masyarakat, lalu pihak swasta/bisnis terutama pemilik hotel yang sering menolak kegiatan yang diikuti oleh ODHA," ucapnya.

"Dari semua pihak yang ikut deklarasi ini, menyampaikan informasi terkait HIV/AIDS ke masyarakat. Agar stigma juga hilang, dan diskriminasi kepada ODHA juga tidak terjadi lagi," imbuhnya.

Menurut Dwi, Female Plus yang mendampingi ODHA se-Jawa Barat juga menilai, penanganan HIV/AIDS di Kota Bandung sudah cukup baik. Karena ada Bandung AIDS Koalisi, semua LSM dan jaringan ada di situ.

"Jadi bisa sharing bareng di situ. Suara kita akan sama. Kalau ada masalah di satu jaringan, bisa berbagi dan saling bantu. Saya harap daerah lain juga bisa seperti itu," ujarnya. (prn)

Editor: admin

Berita Terkait