Masyarakat Indonesia Praktikkan Kesiapsiagaan melalui Chatbot AI

Diterbitkan

Rabu, 8 Mei 2024

Penulis

rep No

|

rep No

100 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KOTA BANDUNG - Pada Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) beberapa waktu lalu, masyarakat berkesempatan untuk menggunakan perangkat "kecerdasan buatan" (AI). Lebih dari 75 organisasi di seluruh Indonesia mengajar untuk melatih kesiapsiagaan komunitas.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Yayasan Peta Bencana yang didukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam bentuk kompetisi simulasi pelaporan bencana secara "real time" dengan chatbot kemanusiaan Indonesia, BencanaBot. Kompetisi diikuti lebih dari 75 organisasi, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), lembaga swadaya masyarakat, sekolah dan perusahaan di seluruh Indonesia. 

Kompetisi tersebut diawali dengan pembuatan mural bertema bencana di lingkungan para peserta. Setelah itu, setiap organisasi mengundang warga atau komunitas sekitar untuk swafoto dengan mural yang tersedia. Setelah itu, mereka berbagi informasi dengan BencanaBot. 

Bot adalah chatbot online - yang kini telah terintegrasi dengan WhatsApp, Telegram, Twitter, dan Facebook - yang dapat menjangkau masyarakat di daerah terdampak bencana dan membantu mereka mengirimkan laporan bencana secara "real-time" 

PetaBencana.id menerima lebih dari 8.010 laporan simulasi per 26 April 2023 ketika berbagai organisasi berlomba-lomba untuk melatih jutaan anggota masyarakat tentang berbagi informasi bencana secara "real-time".

Laporan-laporan ini disimpan pada platform sumber terbuka dan gratis, PetaBencana.id, dan digunakan untuk membantu lembaga pemerintah dan penaggap pertama dalam melakukan respon dan pemulihan. Selanjutnya BencanaBot membantu mereka untuk memantau penyebaran informasi bencana sehingga berkontribusi pada peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana dalam skala besar.

Direktur Yayasan Peta Bencana Nashin Mahtani menyampaikan, skala bencana yang kita hadapi saat ini tidak dapat diatasi oleh satu institusi saja. Menurutnya, hal ini sangat penting untuk memungkinkan setiap masyarakat dapat berpartisipasi dalam upaya pengurangan risiko bencana dan pemulihan.

Sementara itu, BNPB melalui Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana menekankan, acara ini sangat bermanfaat bagi komunitas kampus, terutama dalam memperluas upaya manajemen bencana secara lebih luas. PetaBencana.id menyediakan data berharga, penting untuk memvalidasi studi dan penilaian sejarah, yang penting untuk evaluasi risiko bencana yang komprehensif.

BNPB dan Yayasan Peta Bencana berharap partisipasi masyarakat semakin besar untuk kesiapsiagaan, khususnya melalui fitur informasi pada dasbor Petabencana.id yang nantinya dapat diakses oleh publik. 

Di sisi lain, Universitas Indonesia (UI) menyambut baik kompetisi yang melibatkan berbagai organisasi dan masyarakat. Dosen Geografi UI Nurul Sri Rahatiningtyas mengatakan, kegiatan ini dapat memupuk pemahaman tentang perkembangan teknologi dan pengetahuan kebencanaan. 

Hal tersebut sejalan dengan tema yang diangkat BNPB pada Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2024 mengenai pengembangan teknologi dan inovasi dalam penanggulangan bencana. (Rep no)

Editor: Admin

Berita Terkait