Melalui Festival Kopi Bogor, Plt. Bupati Bogor Ingin Jadikan Kabupaten Bogor Kiblat Kopi Dengan Cita Rasa Terbaik

Diterbitkan

Jumat, 11 November 2022

Penulis

Diskominfo Kabupaten Bogor

|

Diskominfo Kabupaten Bogor

886 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KAB. BOGOR - Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor (Pemdakab) kembali menggelar Festival Kopi selama tiga hari dari 10-12 November 2022 dengan mengusung tema "Bangga Kopi Bogor, Bangga Indonesia", yang digelar di Lapangan Tegar Beriman, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Festival Kopi Bogor tersebut dibuka langsung oleh Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan ditandai dengan pengguntingan pita, Kamis (10/11/2022).

Pada acara Festival Kopi Bogor  kali ini sekitar 30  stand pengrajin kopi dari berbagai wilayah di Kabupaten Bogor memamerkan kopi hasil petani kopi yang berada di wilayah Kabupaten Bogor. Plt. Bupati Bogor juga melakukan pengukuhan petani milenial kepada para pemenang lomba petani milenial Kabupaten Bogor tahun 2022.

Iwan Setiawan mengungkapkan, Kabupaten Bogor merupakan produsen penghasil kopi robusta terbesar di Jawa Barat, juga penghasil kopi arabika yang cukup diperhitungkan kualitas dan rasanya.

“Kami percaya dan yakin melalui event Festival Kopi Bogor ini, kami ingin memperkenalkan bahwa Kopi Bogor punya kualitas yang cukup baik dan bisa bersaing dengan kopi yang ada di wilayah lain di Indonesia,” tuturnya.

Iwan Setiawan optimis Kabupaten Bogor bisa jadi salah satu kiblat kopi sehingga dapat  mengundang para pebisnis kopi di Kabupaten Bogor. Melalui Festival Kopi Bogor pihaknya ingin mengumpulkan produsen-produsen kopi di Bogor supaya bisa membawa nama Bogor dan menjadi bisnis yang potensial untuk para petani dan anak-anak barista yang hobi meracik dan memproduksi kopi.

“Sebaran kopi ada di beberapa wilayah Kabupaten Bogor, kalau kopi robusta itu wilayahnya di Bogor Timur mulai Cariu, Tanjungsari, Sukamakmur dan kualitasnya terbaik berdasarkan penelitian dari ahli kopi. Punya rasa yang pekat yang cukup kuat jadi mau nge-blend kopi cukup memberikan campuran sedikit kopi robusta rasa tidak jauh beda. Sedangkan untuk kopi arabika juga punya kualitas terbaik di wilayah selatan yakni di Tugu Utara salah satunya Kopi Cibulao yang cukup terkenal.  Di paseban ada sekitar 70 hektar dan 40 hektar sudah panen, mungkin tahun depan kami bisa memproduksi 20 ton kopi per tahun, yang sekarang baru mencapai 15 ton,” ucapnya.

Perkuat Jejaring, Kualitas, dan Edukasi

Menurut Iwan, Pemdakab Bogor akan mendorong para pengrajin kopi di Kabupaten Bogor untuk meningkatkan produksinya. Pemdakab Bogor senantiasa memberikan dukungan, melalui kerjasama dengan Perhutani, karena yang punya lahan Perhutani. Ia intens berdiskusi dengan Perhutani untuk memberikan lahan kepada Kelompok Petani Hutan atau LMDH sehingga mereka dapat memproduksi dan menanam kopi dengan optimal.

"Kami bekerjasama dan mendorong para petani dengan Perhutani untuk MoU penggunaan lahannya, dan Perhutani siap untuk memberikan lahan dikelola dan ditanami kopi arabika di wilayah selatan. Kedua bantuan bibit yang berkualitas, kami siap pengadaannya, tinggal bagaimana para petani menyediakan lahan dari Perhutani untuk diolah. Intinya kami siap membantu dengan cuma-cuma kepada para petani yang akan menanam kopi,” ujarnya.

Dirinya juga menghimbau kepada dinas terkait untuk senantiasa membina dan mengedukasi para petani kopi Kabupaten Bogor, agar para petani lebih profesional dalam melakukan panen kopi untuk menjaga kualitas kopi.

“Harus ada edukasi dari para expert kopi, untuk menjaga kualitas panennya, biar kualitas kopi terjaga, harganya akan mengikuti. Petani milenial juga harus terlibat, kami siap fasilitasi. Apabila ada masyarakat petani milenial perlu lahan, kami siap memberikan lahan kerjasama dengan Perhutani,” imbuhnya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Juju Djunaedi menerangkan,  PHRI sudah melakukan kerjasama cukup lama dengan hotel yang ada di Kabupaten Bogor untuk meningkatkan promosi Kopi Bogor. Bahkan dari 10 hotel kini bertambah menjadi 20 hotel yang sudah memasukan Kopi Bogor jenis premium terutama di hotel-hotel bintang tiga keatas.

“Kami minta kepada produsen kopi, minta kopi yang paling bagus karena berhubungan dengan tamu-tamu yang datang ke Kabupaten Bogor. Alhamdulilah para tamu menerima Kopi Bogor masuk hotel karena cocok dengan selera mereka semua. Untuk restoran, baru menjajaki karena tidak semua restoran menyediakan kopi, kita dorong ke cafe, mudah-mudahan cafe yang belum masuk PHRI bisa masuk PHRI, makanya sekarang PHRI ada bidang cafe supaya cafe masuk ke PHRI,” ungkapnya.

Duta Petani Milenial Kabupaten Bogor 2022 atau mewakili petani milenial Kecamatan Sukamakmur, Bayu menambahkan, dirinya selalu berupaya mengajak kaum milenial untuk bertani. Bahkan dirinya berharap kepada seluruh  kawula muda atau kaum milenial punya motivasi untuk menjadi petani.

“Karena menjadi petani itu tidak kotor, tidak kucel tapi kaya, kita sudah menggunakan teknologi dalam bertani. Jadi bertani saat ini bukan sekedar membawa cangkul tapi sudah bermain dengan teknologi hal itu bisa mendorong pengembangan pertanian di Kabupaten Bogor juga Indonesia,” ucapnya.  

Turut hadir dalam agenda ini Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor, Plt. Kepala Distanhorbun Kabupaten Bogor, Para Kepala Perangkat Daerah, jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor, Ketua IOF Kabupaten Bogor Brigjen TNI H. Untung Purwadi, SE, M.Si, para petani milenial, pelaku UMKM, Iwapi Kabupaten Bogor, PKK Kabupaten Bogor, DWP Kabupaten Bogor dan lainnya. (rdp*)

Editor: rdp

Berita Terkait