Sesko AU Lakukan Pembekalan Keselamatan Kerja

Diterbitkan

Jumat, 16 September 2022

Penulis

(Seskoau/Fauziah Ismi)

|

(Seskoau/Fauziah Ismi)

563 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KAB. BANDUNG BARAT - Tidak ada satu pun manusia yang ingin celaka dan setiap pekerjaan yang dilakukan mengandung faktor error serta resiko karena peralatan, sarana dan prasarana buatan manusia tidak ada yang sempurna.

Oleh karena itu, kita harus senantiasa untuk selalu mengutamakan keselamatan dalam setiap pekerjaan guna melindungi diri sendiri, orang lain, peralatan, sarana dan prasarana yang digunakan guna mencapai tujuan ataupun sasaran dari pekerjaan.
 
Demikian yang disampaikan Wakil Kepala Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI Angkatan Udara (Wakapuslaiklambangjaau) Marsma TNI Engkus Kuswara saat memberikan ceramah pembekalan kepada Pasis Seskoau Angkatan Ke-59 TP 2022 di Gedung Widya Mandala I, Seskoau, Lembang, Bandung Barat (14/9/2022).
 
Mengutamakan keselamatan, lanjutnya, berarti harus dapat menghindari bahaya yang merupakan suatu kondisi berpotensi menyebabkan cedera, celaka, penyakit, bahkan kematian bagi manusia dan kerusakan atau hilangnya sistem, peralatan, atau properti bahkan kerusakan lingkungan.
 
Wakapuslaiklambangjaau menjelaskan bahwa dalam penerbangan, bahaya dapat dianggap sebagai potensi kerugian yang ditimbulkan dalam satu bentuk, sistem, atau lingkungannya. 
 
“Potensi kerugian ini dapat muncul dalam bentuk yang berbeda, sehingga perlu bagi kita untuk dapat mengidentifikasi hazard,” katanya seraya menyampaikan beberapa kategori bahaya atau hazard diantaranya bahaya fisik, bahaya kimia, bahaya, mekanik, bahaya elektrik, bahaya ergonomi, bahaya kebiasaan, bahaya lingkungan, bahaya biologi, dan bahaya psikologi.
 
Pada kesempatan itu, Wakapuslaiklambangjaau menegaskan salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan karena human error, sehingga potensi human error harus diminimalkan untuk mencapai zero accident.
 
Upaya yang dilakukan TNI Angkatan Udara, diantaranya meningkatkan safety culture, memberikan reward and punishment, melaksanakan safety meeting secara berkala, pengawasan, supervisi, dan verifikasi laiklambangja, meningkatkan pembinaan peralatan, melakukan investigasi dengan kualitas yang terus meningkat, serta melakukan kerjasama menengai keselamatan.
 
“Kita harus memiliki komitmen untuk membangun safety culture sebagai kebutuhan paling dasar, baik level individu maupun organisasi karena safety adalah tugas kita semua,” tegasnya. 

Editor: admin

Berita Terkait