Ayo Makan Sehat dan Berolahraga untuk Cegah Kanker Usus

Diterbitkan

Rabu, 7 Mei 2025

Penulis

Diskominfo Kota Bogor

|

Diskominfo Kota Bogor

459 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KOTA BOGOR - Kanker usus merupakan penyakit berbahaya yang mengakibatkan penderitanya tidak bisa buang air besar dan kecil melalui anus. Untuk mencegah penyakit tersebut, konsumsi makanan sehat serta olahraga yang teratur menjadi keharusan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, dalam banyak kasus, penyebab kanker kolon atau kanker usus adalah pola makan kurang serat karena minim konsumsi sayur dan buah.

Meski demikian, ada berbagai faktor lainnya juga yang menjadi pemicu seseorang mengalami kanker usus.

Penderita kanker usus perlu dibuatkan stoma atau lubang di dinding perut sebagai saluran pembuangan feses dan urin. Di Bogor, salah satu pusat kesehatan yang menangani perawatan luka stoma adalah Wocare Clinic di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Sri mengajak semua orang untuk mencintai kesehatan, menjaga pola hidup sehat dan mengurangi konsumsi makanan yang tidak sehat.

"Risiko terjadinya kanker usus bisa dicegah atau diminimalkan dengan pola hidup sehat dan konsumsi makanan yang sehat," ucapnya.

CEO Wocare Center Widasari Sri Gitarja, mengatakan, ada lima penyakit yang bisa menyebabkan luka dan dapat ditangani oleh Wocare.

"Lalu luka kanker juga cukup banyak, termasuk di dalamnya ostomate stoma. Itu ternyata kasusnya juga banyak terjadi pada anak-anak," ujarnya saat ditemui di Balai Kota Bogor usai bertemu dengan Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, Selasa (6/5/2025).

Pegawai Wocare, Tuti Widiastuti, yang juga menyandang stoma, berbagi cerita tentang pengalamannya ketika divonis mengalami kanker usus atau kolorektal.

Tuti, yang juga seorang influencer di media sosial TikTok dengan nama akun @Tutyostomate, sering kali berbagi tips kesehatan, motivasi dan
semangat untuk para penyandang stoma.
Ostomate adalah sebutan untuk orang yang telah menjalani operasi stoma.

Tuti bercerita bahwa selama bertahun-tahun dirinya sering mengonsumsi mi instan, makanan cepat saji dan makanan bakar-bakaran yang dapat menyebabkan senyawa karsinogenik (penyebab kanker).

"Penyebab kanker yang saya alami ya itu, gaya hidup, pola makan yang tidak sehat, kurang makanan berserat, kurang sayur, buah, olahraga pun sangat jarang," ucapnya.

Dari pola makan dan gaya hidup yang terakumulasi bertahun-tahun, di usia 25 tahun, tepatnya pada 2008 lalu, Tuti divonis
terkena kanker usus besar setelah menjalani pemeriksaan laboratorium.

Awalnya, ia mengalami buang air besar (BAB) berdarah seperti ambeien. Kemudian, BAB seperti kotoran kambing dan sering terasa sakit di perut. BAB yang awalnya setiap hari berubah menjadi tiga kali sehari, bahkan hingga satu pekan sekali.

Ia pun kemudian menjalani operasi kanker usus dan menjalani prosedur pembuatan stoma.

"Alhamdulillah kalau secara kankernya sudah sembuh, tapi memang saya menggunakan stoma, karena manusia memerlukan juga sistem pembuangan. Nah, itu sebabnya saya membuat stoma di perut. Alhamdulillah stomanya baik-baik saja," ujarnya.

Sebagai penyandang stoma, Tuti yang semula menjalani perawatan luka di Wocare sejak 2009, kini bekerja sebagai resepsionis dan mendampingi para penyandang stoma lainnya.

Menurut dia, hal yang paling dibutuhkan oleh orang yang pertama kali mengalami stoma adalah motivasi dan semangat hidup.

Ia pun mengajak semua orang untuk rutin mengonsumsi sayur dan buah, berolahraga, dan menjalani pola hidup sehat. 

Editor: (Diskominfo Kota Bogor/ Rani)

Berita Terkait