Bupati Bogor Ikuti Rakor Peningkatan Peran Kades dan Lurah se-Jawa Barat

Diterbitkan

Selasa, 29 April 2025

Penulis

Diskominfo Kabupaten Bogor

|

Diskominfo Kabupaten Bogor

294 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KAB. BOGOR -  Bupati Bogor Rudy Susmanto mengikuti rapat koordinasi (rakor) Gawe Rancage Pak Kades jeung Pak Lurah dalam rangka peningkatan peran Kepala Desa dan Lurah Kelurahan se-Provinsi Jawa Barat, di Gedung Bale Asri Pusdai, Kota Bandung, Senin (28/4/2025).

Rakor membahas strategi menurunkan angka kemiskinan, stunting, angka kematian ibu dan bayi, angka kematian ibu melahirkan, penyelesaian masalah sampah dan lingkungan, serta peningkatan partisipasi keluarga berencana di Jawa Barat.

Rudy hadir bersama jajaran kepala perangkat daerah, Camat, Kades, dan Lurah se-Kabupaten Bogor.

Rakor dibuka oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI, diisi materi oleh Gubernur Jawa Barat, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri Lingkungan Hidup, dan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Turut hadir, Bupati dan Wali Kota se-Jawa Barat.

Membuka Rakor, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI Yandri Susanto mengatakan, kalau semua desa di Jawa Barat maju, Indonesia akan maju. Ia berharap semua pihak untuk menyukseskan Asta Cita Presiden Prabowo yang keenam, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemeratan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

“Permasalahan pengangguran, kemiskinan, stunting, pertanian, ketahanan pangan, semua ada di desa. Maka kalau kita kepung desa memberikan solusi atas permasalahan tersebut, insya Allah persoalan di Indonesia itu akan selesai,” katanya.

Yandri menambahkan, Kementerian Desa sekarang punya tagline yakni, "Bangun Desa, Bangun Indonesia, Desa Terdepan untuk Indonesia". Kita ingin belajar dari dua negara sahabat kita, yaitu Jepang dan Korea Selatan hari ini.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menuturkan, menyelesaikan masalah Jawa Barat itu berarti menyelesaikan masalah Indonesia, penduduknya hampir 50 juta. Kemiskinan di Jabar selesai, kemiskinan Indonesia selesai, Keluarga Berencana di Jabar selesai, Keluarga Berencana di Indonesia selesai.

“Kemudian angka kematian ibu dan anak selesai bahkan zero, maka di Indonesia selesai, stunting di Jabar selesai, stunting di Indonesia selesai, sampah di Jabar selesai, di juga Indonesia selesai. Jadi kalau mau menyelesaikan masalah di Indonesia, mulailah dengan membangun Jawa Barat Istimewa,” ucapnya.

KDM -sapaan akrab Dedi Mulyadi- mengungkapkan, setiap desa kebutuhannya berbeda, sehingga harus mulai punya data desa yang presisi. KDM mengusulkan kepada menteri, bahwa bantuan desa disesuaikan dengan kebutuhan di desa tersebut.

Pada kesempatan tersebut Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI, Menteri Sosial RI, Menteri Kesehatan RI, Menteri Lingkungan Hidup RI, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI.

Kemudian Gubernur Jawa Barat, Forkopimda Provinsi Jawa Barat, para Bupati/Walikota se Provinsi Jawa Barat, para Kepala Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten/Kota se-Jawa Barat yang membidangi sosial, kesehatan, lingkungan hidup, pemberdayaan masyarakat desa, P3AKB, para Camat, Kepala Desa dan Lurah se-Provinsi Jawa Barat, melakukan deklarasi Jawa Barat Istimewa.

Yakni siap bersinergi dan bergotong-royong demi mewujudkan desa dan kelurahan yang tidak ada kematian ibu, kematian bayi dan kematian ibu melahirkan, serta zero new stunting (tidak ada stunting baru). Desa dan kelurahan yang bebas dari kemiskinan ekstrim, serta turut menyukseskan sekolah rakyat.

Desa dan kelurahan yang bebas sampah dan lingkungannya lestari. Desa dan kelurahan mandiri, bebas rentenir (bank emok), serta memiliki Koperasi Merah Putih. Desa dan kelurahan yang sukses dalam pembangunan Keluarga Berencana. (Diskominfo Kabupaten Bogor/UPI)

Editor: Upi

Berita Terkait