PORTALJABAR, KAB. BOGOR - Bupati Bogor, Iwan Setiawan menyampaikan berbagai kemajuan pembangunan fisik dan non fisik di Kabupaten Bogor selama periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2018 – 2023, pada acara Refleksi Akhir Tahun 2023 di Gedung Tegar Beriman, Cibinong (27/12/2023).
Salah satunya adalah angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bogor yang naik menjadi 73,02 poin dan masuk pada kategori "tinggi".
Iwan Setiawan menjelaskan pada penghujung tahun 2023, genap sudah lima tahun periode RPJMD 2018-2023 yang penuh dengan suka duka, dinamika, dan tantangan. Alhamdulillah, kita menyaksikan berbagai kemajuan pembangunan fisik dan non fisik di Kabupaten Bogor.
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan. Tahun 2018 IPM Kabupaten Bogor di angka 69,69 poin atau kategori "Sedang". Kini tahun 2023 berada di angka 73,02 poin atau naik 3,33 poin dan masuk pada kategori tinggi,” jelas Iwan Setiawan.
Iwan menuturkan, peningkatan IPM Kabupaten Bogor tahun 2023 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Peningkatan ini patut kita syukuri mengingat luasnya rentang kendali dan RPJMD 2018-2023 sempat terdisrupsi oleh pandemi COVID-19.
“Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Bogor yang saat pandemi sempat terpuruk minus 1,76 persen, kini berada di angka 5,25 persen Angka kemiskinan berada pada angka 7,27 persen setelah sempat meningkat drastis hingga 8,13 persen saat pandemi. Angka stunting turun dari 19,08 persen menjadi 1,59 persen dalam waktu lima tahun,” tutur Iwan.
Iwan mengatakan, selama empat tahun berturut-turut Kabupaten Bogor dinobatkan sebagai kabupaten terinovatif dalam ajang Innovative Government Award (IGA) oleh Kementerian Dalam Negeri.
Selanjutnya, meraih 289 penghargaan baik tingkat provinsi, nasional, internasional dan non pemerintah, di berbagai bidang diantaranya pertanian, ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan, keagamaan, kearsipan, lingkungan hidup, keterbukaan informasi, digitalisasi, meritokrasi dan lain sebagainya.
“Tahun 2018 masih ada 45 desa tertinggal, saat ini tidak ada lagi desa tertinggal, dan Kabupaten Bogor ditetapkan sebagai kabupaten maju oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia,” imbuhnya.