Pemdakab Bekasi Apresiasi Ekspor Baja PT GRP Capai 87 Juta US$

Diterbitkan

Minggu, 19 Januari 2025

Penulis

Diskominfo Kab. Bekasi

|

Diskominfo Kab. Bekasi

112 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KAB. BEKASI -  Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mengapresiasi PT. Gunung Raja Paksi (GRP) Tbk atas keberhasilannya meningkatkan produksi dalam negeri dan pertumbuhan ekonomi nasional, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir akumulasi ekspor baja ke luar negeri mencapai 87 juta US$.

"Kami bangga atas capaian dari PT GRP yang terus menunjukkan potensi besar dan kontribusi nyata, terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan neraca perdagangan, hari ini PT Gunung Raja Paksi Tbk, mengekspor sebanyak 1.200 metrik ton baja Welded Beam ke New Zealand," katanya dalam sambutan pelepasan ekspor baja, Rabu (15/1/2025).

Dedy menjelaskan, melalui produk non migas hasil produksi baja dari PT. GRP ini dinilai sangat berkontribusi terhadap pertumbuhan industry. Serta sebuah keberhasilan perusahaan yang berada di Kabupaten Bekasi, dalam hal ini ekspor baja Welded Beam ke Selandia Baru.

“Pemerintah Kabupaten Bekasi bangga dengan produk yang dihasilkan PT GRP ini merupakan potensi besar dalam mengekspor baja ke berbagai daerah untuk peningkatan neraca perdagangan,” ucapnya.

Menurutnya, produk baja yang dihasilkan dari PT. Gunung Raja Paksi Tbk, ini mampu bersaing dengan pasar global. Keberhasilan perusahaan dalam mengekspor baja ke luar negeri bisa memacu semangat dunia usaha di Kabupaten Bekasi agar bisa tempus pasar ekspor.

“Keberhasilan yang diraih PT. GRP dapat menjadi inspirasi bagi seluruh pelaku usaha industri lainnya untuk terus berinovasi yang berorientasi pada pasar global, untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi terhadap produk dalam negeri,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan RI Budi Santoso mengatakan dalam pelepasan ekspor baja Welded Beam ke Selandia Baru, produk yang dihasilkan PT. Gunung Raja Paksi Tbk, sejumlah 1.200 metrik ton dengan nilai mencapai 1,5 juta dolar.

"Ekspor baja Kita ke New Zealand memanfaatkan ASEAN Australia New Zealand FTA, sehingga tidak dikenakan bea masuk 0 persen ini memudahkan kita untuk bersaing dengan produk baja dari negara-negara lain," katanya.

Selandia Baru saat ini tengah memiliki proyek skala besar seperti pembangunan jembatan dan bandara. Sehingga Indonesia mendapatkan peluang untuk memasok kebutuhan baja ke New Zealand.

"Kami mendorong pelaku usaha industri lain juga bisa meningkatkan kualitas produknya sehingga masuk pasar ekspor, dan bersaing secara sehat dengan negara-negara lain, Kemendag menargetkan ekspor produk non migas meningkat diangka 7,1 persen," ucapnya. (DiskominfoKab.Bekasi/UPI)

Editor: Upi

Berita Terkait