STATISTIK WEBINAR SERIES #1 Penurunan Penghasilan Pengaruhi Pola Belanja Masyarakat saat Lebaran

Diterbitkan

Jumat, 14 Maret 2025

Penulis

RILIS HUMAS JABAR;REP. PUN

|

RILIS HUMAS JABAR;REP. PUN

192 kali

Berita ini dilihat

0 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KOTA BANDUNG - Pola belanja atau konsumsi masyarakat pada musim lebaran 2025 akan dipengaruhi lima faktor yang saling berkaitan.

Kelima faktor itu yakni penurunan penghasilan masyarakat, efisiensi anggaran pemerintah, gangguan distribusi logistik, persaingan e-commerce, serta kenaikan harga barang.

Hal ini terungkap dalam Statistik Webinar Series #1 2025 Diskominfo Jabar di Kota Bandung, Kamis (13/3/2025).

Webinar yang diselenggarakan Diskominfo Jabar mengambil tema 'Memahami Pola Konsumsi dan Dampaknya Terhadap Ekonomi Daerah' Musim Lebaran 2025', dihadiri para stakeholders ekonomi.

Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat Yudi Hartanto menggambarkan, bagaimana saat ini 46 persen konsumen memilih belanja di toko online (marketplace) ketimbang toko offline seperti ritel.

"Ujungnya semakin menekan keuntungan ritel konvensional," ujar Yudi Hartanto.

Efisiensi anggaran pemerintah, gangguan logistik akibat bencana alam, dan persaingan e - commerce, kata Yudi, juga berpotensi mempengaruhi pola belanja masyarakat.


"Kelima faktor ini akan sangat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat," kata Yudi.

Di tengah berbagai tantangan tersebut Aprindo memproyeksikan kenaikan penjualan 15 persen dibanding awal tahun, tetapi akan lebih rendah dibanding musim Lebaran 2024.

"Kita tetap berupaya di antaranya dengan integrasi antara toko fisik dan online, diversifikasi produk, dan program layanan promo," sebut Yudi.

Windhiarso Ponco Adi Putranto, Direktur Statistik Harga BPS Indonesia, mengungkapkan ada beberapa komoditas yang berpotensi menyebabkan inflasi saat Ramadan dan Lebaran.

"Perlu diwaspadai daging ayam ras, tarif angkutan udara, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, beras, dan emas perhiasan," sebutnya.

Menurutnya, komoditas ini pula yang menyebabkan terjadinya inflasi hingga 17 persen pada 2024 pada periode yang sama.

Kepala Diskominfo Jabar Ika Mardiah menyebutkan, Statistik Webinar Series #1 2025 Diskominfo Jabar bertujuan memahami pola konsumsi masyarakat sebelum, saat, dan setelah lebaran, dan memahami dampak Lebaran terhadap inflasi, daya beli dan ekonomi secara umum.

"Harapannya, selama periode Lebaran 2025, kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan inflasi yang tetap terkendali, kemudian meningkatkan kesadaran dan peran aktif pemerintah serta masyarakat dalam mengelola ekonomi selama periode Lebaran
dengan strategi yang bijak," kata Ika.

Editor: RILIS HUMAS JABAR;REP. PUN

Berita Terkait