Wali Kota Bandung Tegaskan Komitmen Bentuk Kota Tangguh Bencana

Diterbitkan

Minggu, 27 April 2025

Penulis

Diskominfo Kota Bandung

|

Diskominfo Kota Bandung

191 kali

Berita ini dilihat

2 kali

Berita ini dibagikan

PORTALJABAR, KOTA BANDUNG - Pemkot Bandung menegaskan komitmen untuk menjadikan Kota Bandung sebagai kota tangguh menghadapi bencana. Komitmen tersebut disampaikan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan dalam Apel Kesiapsiagaan Bencana di Balai Kota (26/4/2025).

Muhammad Farhan menyampaikan, kompleksitas geologi dan demografi Kota Bandung membuat wilayah ini rentan terhadap berbagai bencana, mulai dari banjir, longsor, angin puting beliung, hingga potensi likuifaksi.

Ia merujuk pada kajian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), terdapat 10 kecamatan di Kota Bandung yang berpotensi terdampak likuifaksi.

“Bencana memang tidak diharapkan, kita harus bisa hidup berdampingan dengannya, oleh karena itu, kita harus membentuk ketangguhan masyarakat terhadap bencana sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia Kota Bandung,” ujar Muhammad Farhan.

Menurutnya, perlu kolaborasi seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi bencana melalui pendekatan Pentahelix yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dunia usaha, ilmuwan, dan media.

Tanpa kerja sama lintas sektor, kesiapsiagaan menghadapi bencana tidak akan optimal.

Muhammad Farhan menyampaikan, saat ini Pemerintah Kota Bandung tengah menyelesaikan pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Nomenklatur dan regulasinya sudah disahkan, sekarang kita sedang menyusun organisasi dan mengisi sumber daya manusianya,” jelasnya.

Dalam wawancara usai apel, Muhammad Farhan menyatakan, kesiapan personel dan peralatan kebencanaan di Kota Bandung sudah cukup baik, namun kesiapan masyarakat masih perlu ditingkatkan.

Ia menegaskan, edukasi dan keterlibatan warga harus diperkuat agar masyarakat tidak hanya responsif dalam penanganan, tetapi juga aktif dalam upaya pencegahan bencana.

“Bandung ini berada di atas patahan, kita harus terbiasa hidup di wilayah rawan bencana, artinya kita harus siap secara mental, pengetahuan, dan tindakan,” ujarnya.

Muhammad Farhan mengingatkan, ancaman bencana tidak hanya terjadi di wilayah perbatasan seperti Cidadap, Cibiru, dan Gedebage.

Ia mencontohkan, saat banjir bandang melanda kawasan Dago, dampaknya bahkan dirasakan warga di Citepus yang jauh dari lokasi kejadian.

Dengan semangat kolaborasi dan kerja bersama, Muhammad Farhan optimistis Kota Bandung bisa menjadi model kota tangguh bencana di Indonesia.

“Insyaallah, dengan berdirinya BPBD, penanganan bencana akan lebih cepat, fokus, dan terkoordinasi,” tuturnya.

Pada kegiatan ini, selain Apel Kesiapsiagaan, digelar pula Gelar Pasukan dan Peralatan serta Simulasi Evakuasi Mandiri dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun 2025.

Selain itu, diberikan piagam terima kasih kepada tiga relawan bencana dari Kecamatan Panyileukan, Taruna Siaga Bencana, dan perwakilan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung.

Simulasi siaga bencana juga dilakukan di sejumlah sekolah dan dipantau Wali Kota Bandung beserta jajaran melalui media virtual Zoom.

Sekolah yang terlibat dalam simulasi di antaranya SDN 035 Soka, SMPN 21 Bandung, SMPN 53 Bandung, dan sejumlah sekolah lainnya di Kota Bandung.

Editor: Fauziah Ismi

Berita Terkait